10.

4.6K 468 0
                                    

Selama perjalanan menuju kampus yang hanya berjarak 10 km dari mansion keluarga Kim, Y/n dan Sohyun hanya saling diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Y/n sibuk menyetir, sementara Sohyun sibuk dengan buku novel di pangkuannya. Inilah yang disebut saling bantai oleh dua putri keluarga Kim itu, mereka akan saling mendiami sampai salah satu merasa bosan dan mengawali obrolan.

Sesuai yang dikatakan Y/n, mereka hanya akan saling membantai saat di dalam mobil perjalanan ke kampus. Dan juga berlaku saat nanti Y/n menjemput Sohyun setelah pulang kuliah.

Sebenarnya Y/n sangat benci situasi seperti ini, Y/n benci sunyi, tapi selama 10 tahun ini dia harus hidup dalam sunyi.

Sesampainya di kampus dan Sohyun turun dari mobil Y/n, si pemilik mobil langsung tancap gas meninggalkan tempat itu.

"akh~ Akhirnya. Jujur aku tidak betah mendiami Shy, lebih baik sendiri saja daripada berdua tapi saling diam." ujar Y/n.

Y/n tidak langsung pulang setelah mengantar Sohyun. Seperti yang dikatakan Minhyun, Y/n harus membawa sesuatu saat pulang. Karena itu, Y/n mampir ke pusat perbelanjaan dan mulai berkeliling untuk membeli apa saja asal pulang membawa sesuatu.

Dan sekarang, yang membuatnya tertarik adalah stan aksesoris ponsel. Y/n senang mengoleksi aksesoris ponsel, dan hobby itu baru muncul setengah tahun belakangan. Ya karena Y/n baru boleh memegang ponsel setengah tahun ini. Salah satu alasan Y/n lost kontak dengan Sohyun adalah Y/n tidak punya ponsel.

"Aku harus pilih warna apa ya?" gumam Y/n saat menghadap jajaran softcase berbagai warna dan tema. Benda yang paling sering dibeli Y/n di stan aksesoris ponsel adalah softcase.

Bukannya menentukan softcase yang akan dibeli, perhatian Y/n malah teralih pada barisan carger yang tergantung. Y/n mulai merasa aneh dengan carger.

"Astaga! Cargerku tertinggal di rumah Sohyun. Aish! Pantas ada getaran aneh saat aku melihat carger-carger itu." Y/n menepuk jidatnya lalu terkekeh.

Dengan terpaksa, Y/n menghentikan aktifitas belanjanya setelah membeli satu tas selempang warna coklat dan dua softcase yang sejak tadi membuatnya bingung. Y/n memilih membeli keduanya dan segera mengambil cargernya di rumah Sohyun.

.
.
.
.

"Annyeong, Lim Ahjumma." sapa Y/n pada kepala maid di mansion keluarga Sohyun.

"Nona Y/n kenapa kembali? Ada yang tertinggal kah?"

"Cargerku!"

Lim Ahjumma mengangguk, Y/n langsung berlari menuju lantai atas untuk mengambil carger di kamar Sohyun. Untung saja kamar Sohyun tidak dikunci, jadi Y/n bisa masuk dengan mudah. Walaupun dikunci, Y/n masih punya kunci cadangan dari Lim Ahjumma kemarin.

Y/n mulai mencari keberadaan cargernya, dan ternyata di nakas. Setelahnya Y/n berniat untuk keluar dan pulang, tapi sesuatu membuat langkahnya terhenti.

"Lihat bagaimana si ceroboh itu lupa mengunci pintu lemari, dasar pelupa."

Y/n tergerak untuk menutup pintu lemari yang terbuka dan berniat menguncinya, tapi ada kejanggalan yang membuatnya penasaran. Sesuatu terlihat mengganjal diantara tumpukkan baju yang terlipat rapi.

Y/n berdecak, sekali lagi ia menemukan bukti kecerobohan Sohyun. Karena Y/n itu baik, cantik, dan tidak sombong. Jadi Y/n mengambil benda yang membuat tumpukkan baju itu miring.

"Buku diary? Wahh!"

Sejauh Y/n kenal, Sohyun adalah tipe gadis pemalu dan tidak pernah mengutarakan apa yang dia alami dan dia rasakan. Jadi, pastinya tipe manusia seperti Kim Sohyun ini punya tempat lain untuk mencurahkan semuanya. Dan ternyata-- Diary ini.

Y/n menutup pintu kamar dan menguncinya, setelah itu duduk di kursi belajar Sohyun untuk membuka buku rahasia itu. Kenapa? Karena Y/n ingin tahu apa saja yang terjadi selama dia tidak disini.

Halaman awal yang dibuka Y/n pastinya berisi kegiatan Sohyun kemarin. Dan ada nama Y/n disana. Isinya membuat Y/n ingin tertawa. Tapi sekaligus ingin menangis.

Si tukang makan ku sudah kembali, aku sangat merindukannya..

Sifatnya masih sama seperti anak kecik, menangis dan setelah itu tertawa kencang, aku selalu ingin menarik hidung dan pipinya yang gembul burger.

"burger?" Y/n spontan menyentuh pipinya. "Tidak juga."

Sejail-jailnya dia, se rusuh-rusuhnya dia, aku tetap sayang dia. Tuhan, tolong jaga dia. Jangan jauhkan dia lagi dariku!

"Puitis." Y/n terkekeh.

Tangan Y/n membalik halaman tanpa beban, dan terhenti pada satu lembar yang membuatnya tercengang. Lebih tepatnya, noda yang mengotori lembaran itu.

"Darah?"

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Senin, 26 November 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Where stories live. Discover now