42.

3.3K 368 4
                                    

"Apa?!"

Y/n langsung menutup mulutnya dengan tangan setelah sadar kalau ia memekik terlalu keras di rumah sakit, ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat ia tahu apa tugasnya dalam projeck ini.

Tzuyu dan Sofia masih diam menanti jawaban dari Y/n, sementara Y/n hanya meringis dengan pikiran yang mulai bingung. Tugas ini berat untuknya.

"Kau hanya perlu pergi ke pusat perbelanjaan dan membeli kado, aku dengar dari Sohyun kau suka sekali berbelanja, jadi aku serahkan tugas ini padamu."

Fakta mengenai Y/n adalah tukang belanja memang benar, tapi ia selalu berbelanja untuk mengisi kebosanan dan menambah koleksi. Sementara ini? Dia harus membeli kado anniversary untuk pasangan yang sedang berkencan.

"Kau.. Paham kan?" Tzuyu masih berusaha meyakinkan, menurutnya ini adalah tugas paling mudah. Lagipula ia percaya pada Y/n yang notabenya adik dari Sohyun, ia pasti mengenal dekat dan tahu apa yang Sohyun suka, dan catat bahwa Y/n adalah pengunjung setia pusat perbelanjaan.

"Aku.."

Tring!

Ucapan Y/n terhenti saat sebuah notif terdengar dari ponsel Tzuyu, gadis dengan tubuh tinggi itu langsung meraih ponselnya dan membuka pesan yang masuk. Matanya membulat setelah membaca pesan itu.

"Wae?" Sofia yang melihat reaksi Tzuyu menjadi khawatir pada sahabatnya itu.

"Astaga aku lupa, hari ini pamanku datang ke Seoul dan aku berjanji pada sepupuku untuk mengajaknya jalan-jalan. Kau, tidak keberatan kutinggal kan Sofia-ya?"

Sofia mengerutkan keningnya. "Kau akan pulang dengan siapa? Tadi kan kita datang kesini dengan mobilku."

Tzuyu menepuk dahinya, benar juga. Lalu ia tersenyum tipis. "Aku naik taksi saja."

Sofia menggeleng. "Aku masih ingat terakhir kali kau lupa jalan pulang karena tertidur di taksi, oke aku tidak mau kau bertindak bodoh lagi. Kau harus diantar."

"Tapi siapa?"

"Oppa!"

Tzuyu dan Y/n sama-sama menoleh untuk melihat arah yang membuat Sofia memekik. Dua pemuda dengan topi dan masker mereka berjalan mendekati tiga gadis ini.

Kening Y/n berkerut, ia seperti pernah bertemu dengan dua pemuda itu. Dan lagi, ia familiar dengan penampilan mereka. Dan entah kenapa, ia tidak suka seseorang memakai topi dan masker yang terkesan untuk menyembunyikan wajahnya.

"Annyeong, dimana Oppamu?" pemuda yang tinggi bertanya pada Sofia.

"Oppa didalam menjenguk Sohyun, Oppa bisa kau antar Juwi pulang? Dia datang kesini bersamaku, dan aku belum bisa pulang karena belum pamit pada Sohyun. Aku tidak mau Juwi pulang sendiri, bisa kau antar dia?"

Kim Mingyu, pemuda paling tinggi di Seventeen itu menoleh pada gadis bernama Juwi yang tak lain adalah Tzuyu. Tzuyu hanya tersenyum tipis, tapi ada yang aneh. Y/n melihat pipi Tzuyu merona, ada apa?

"Lalu?"

Sofia berdecak. "Oppa sekarang antar Juwi pulang, nanti Oppa dan Chan bisa langsung pulang ke dorm saja. Nanti biar Hansol Oppa pulang bersamaku dengan mobilku, dia masih ingin mengbrol dengan Sohyun, katakan itu jika hyungline kalian bertanya.."

"Lalu?"

"Oppa cepat berangkat.."

Sofia membalik tubuh Mingyu sehingga membelakanginya dan mendorong tubuh tinggi itu agar segera pergi, Chan yang melihat itu terkekeh, Tzuyu masih saja memberi reaksi yang sama, sementara Y/n hanya menyimak.

"Ne.. Ne.."

Sebelum pergi, Mingyu menoleh pada Y/n, keningnya berkerut, namun kemudian ia mulai melangkah menjauh diikuti Chan dan Tzuyu dibelakangnya.

Sofia menoleh pada Y/n yang sejak tadi diam, ia menyenggol Y/n pelan. "Bagaimana? Kau bisa?"

Y/n mengerjap pelan, iya sempat melamun dan sekarang mendapat pertanyaan dadakkan. "Bisa apa?"

"Astaga Y/n, yang tadi. Kau hanya perlu membeli kado untuk gadis yang berkencan, aku yakin kau paham. Kau cantik dan mengerti fasion, dan aku tidak yakin kau belum pernah mendapat kado dari namja. Nanti hubungi aku jika kau minta saran, hwaiting!!"

Sofia meninggalkan Y/n setelah mengatakan itu, gadis blesteran itu berjalan masuk ke kamar Sohyun. Sementara Y/n yang masih ditempat hanya meringis pelan.

"Berkencan? Hey! Siapa yang pernah berkencan?"

Ayolah Kim Y/n, kali ini kau harus berpikir tentang hal kencan. Y/n mengakui kalau ia bodoh dalam hal ini, karena ia tak pernah merasakannya. Y/n mengusap wajahnya.

"Akh~ aku harus tanyakan ini pada pakarnya.."



Tbc~

MunLovea
Rabu, 09 Januari 2019

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Where stories live. Discover now