41.

3.4K 375 10
                                    

Empat remaja itu sangat menikmati obrolan mereka sore ini, hingga tidak menyadari bahwa waktu terus berjalan dan malam pun tiba.

Yang pertama menyadari hal itu adalah Y/n, sejak tadi memang Y/n tidak terlalu larut dalam obrolan karena ia tidak mengerti beberapa hal yang mereka bahas. Jadi, Y/n lebih banyak menyimak.

Bisa bayangkan si tukang pecicilan Kim Y/n hanya menyimak? Oke! Jangan dibayangkan. Pasti akan sangat aneh.

Y/n menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, lalu menatap pintu yang masih tertutup rapat. Sejak tadi ia selalu melakukan hal ini, ia terlihat cemas menunggu seseorang.

Namun kali ini, pintu yang sejak tadi hanya diam itu mulai bergerak. Ada seseorang yang membukanya, Y/n tersenyum berharap itu adalah orang yang ia nanti.

"Annyeong.." sapaan ini membuat tiga gadis yang masih sibuk mengobrol itu menoleh kearah pintu, senyum mengembang di bibir mereka.

"Kau bilang tidak bisa datang, Oppa.." Y/n menoleh pada Sofia yang berbicada dengan nada kesal, sementara Sohyun terkekeh, dan Tzuyu berdecak.

"Oppa kau datang dengan siapa?" kini giliran Tzuyu yang bertanya.

"Mingyu hyung dan Chan."

Mata Y/n membulat ketika mendengar nama itu, ia merasa tidak asing, seeperti pernah mendengar salah satu nama yang pemuda ini ucapkan.

"Yasudah.. Ayo kita keluar, biarkan Sohyun dan Oppa berdua saja. Aku tidak mau jadi pagar saja disini.."

"Aku?" Y/n menunjuk dirinya.

"Kau juga ikut dengan kami, Kim Y/n. Memang kau mau menunggu kakakmu berduaan dengan kekasihnya? Kurasa tidak." jawab Tzuyu.

Y/n menoleh pada Sohyun. "Tapi aku harus menjaga Sohyun sebelum Oppadeul datang..." Y/n tidak tega jika meninggalkan Sohyun tanpa pengawasan bersama orang yang belum tentu aman.

"Tenang. Oppa ku akan menjaganya, tidak akan terjadi apa-apa. Pukul saja Oppaku kalau menyakiti Sohyun.."

"Sofia.."

Sofia mengangkat kedua tangannya. "Aku hanya bergurau Oppa.." sementara Hansol memutar bolamata malas.

Awalnya Y/n masih ragu, namun yang dikatan Tzuyu ada benarnya, untuk apa dia tetap disini dan menunggu sepasang kekasih yang sedang berduaan. Pasti membosankan. Akhirnya Y/n mengangguk dan mengikuti Tzuyu dan Sofia yang telah keluar ruangan.

Sementara Hansol duduk di kursi yang semula diduduki Y/n, ia menatap lekat gadisnya yang tampak lemah. Sohyun tersenyum tipis namun manis pada Hansol, ia sangat merindukan kekasihnya itu karena tidak bertemu selama ia berada di rumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu?"

Senyum Sohyun seketika lenyap, ia menatap malas pemuda didepannya dan memalingkan wajah. Sementara Hansol yang bingung lantas mengusap puncak kepala sang gadis.

"Kau marah padaku karena baru bisa menjenguk? Aku ada acara sendiri dengan unit, dan itu menyita waktuku." jelas Hansol, ia tidak suka melihat sang gadis marah padanya seperti ini, rasanya ada yang hilang dadi hidupnya, senyum Sohyun sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

"Bukan itu.." singkat Sohyun.

"Lalu?"

"Benar kau memeluk Y/n?"

Awalnya Hansol hanya diam, mencoba mencerna pertanyaan dari gadisnya. Namun kemudian, ia terkekeh. Hal itu malah membuat Sohyun kesal bahkan memukul lengan Hansol.

"Kenapa tertawa? Tidak ada yang lucu."

"Kau cemburu untuk itu?"

"Tidak. biasa saja." Sohyun kembali memalingkan wajahnya, Hansol menyebalkan.

"Lalu kenapa kau bertanya dengan wajah seperti itu? Lihat, imutmu bertambah jika serti ini.." Hansol mencoba menggoda Sohyun dengan sesekali menekan pipi gadis itu, namun Sohyun terus menepisnya.

"Tidak suka saja, katanya kau tidak pernah melakukan itu pada gadis lain"

"Sofia?"

"Itu beda, Choi Hansol.."

"Sofia gadis bukan?"

"Dia adikmu.."

"Aku kan tidak tau kalau itu bukan kau, kalian sangat mirip."

"Karena dia adikku.."

"Bedanya kau lebih banyak diam dan lebih feminim, sementara adikmu itu terlihat seperti monster.."

Sohyun memukul Hansol dengan wajah tidak suka. "Dia adikku, jangan mengatainya.."

Hansol terkekeh, ia gemas sekali dengan ekspresi kesal Sohyun. "Persamaan kalian adalah, sama-sama bawel.. Hahaha.."

"Hya! Hansol Vernon Chwe, kau juga mengataiku.."

"Iya, aku bilang kalau Kim Sohyun cantik."

"Terserah."

Jangan tanya kenapa mereka bisa awet berkencan, jawabannya karena mereka absurd. Bagaimana dengan image cool seorang Vernon Seventeen? Semua itu akan lenyap ketika Vernon sudah bersama tiga gadis absurd ini.

...

Sementara didepan ruang rawat Sohyun, tiga gadis sedang mengobrol serius. Lebih tepatnya Tzuyu dan Sofia sedang mengajak Y/n membicarakan sesuatu.

"Kim Y/n, kau dekat sekali kan dengan Sohyun?"

Pletak! "Kau ini bertanya apa? Mereka kan saudara." tidak salah jika Sofia kesal pada Tzuyu, kan? Pertanyaan macam apa yang Tzuyu ajukan?

"Maksudku, dia benar dekat tidak? Sohyun bilang kan Y/n lama tinggal di luar negeri."

Sofia mengangguk, lalu beralih menatap Y/n. "Aku yakin kau dekat dengan Sohyun, karena itu kami ingin mengajakmu dalam projek besar ini."

"Projek besar? Apa?"

Tzuyu dan Sofia saling tatap sejenak, dan terlihat seperti saling memberi kode. Hal ini membuat Y/n curiga, mereka tidak akan meminta Y/n melakukan hal gila kan?

"Projek besar ini adalah.."

"Anniversary pertama untuk Hansol Oppa dan Sohyun.."

Anniversary?

Tbc~

MunLovea
Selasa, 08 Januari 2019

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Where stories live. Discover now