12.

4.3K 446 0
                                    

Mobil mewah Y/n membawanya mengikuti saudarinya hingga masuk ke dalam sebuah komplek perumahan modern. Mobil yang sejak tadi ia ikuti, berhenti di halaman salah satu rumah dengan cat dominan biru muda. Sementara Y/n menghentikan mobilnya di sisi lain jalan, berjarak satu rumah dari berhentinya mobil yang membawa Sohyun.

Setelah semua penumpang di mobil itu keluar dan memasuki halaman rumah, Y/n baru memajukan mobilnya semakin dekat. Bahkan sekarang berada di seberang rumah tempat orang-orang itu berkumpul.

Dari dalam mobil, dibalik kacamata hitamnya, Y/n bisa melihat tiga gadis dan tiga pemuda yang berbincang di halaman rumah, terlihat sangat bahagia. Tanpa disangka, kedua ujung bibir Y/n tertarik membentuk seulas senyum. Bahagia rasanya melihat Sohyun tertawa lepas seperti itu.

Jujur. Y/n merasa iri dengan Sohyun yang sekarang. Eh-- Bukan hanya sekarang. Tapi sejak dulu. Sejak dulu Y/n selalu iri pada Sohyun yang memiliki 7 kakak laki-laki dan saudara kembar. Sementara Y/n hanya anak tunggal. Sohyun adalah yang paling berprestasi dari dia dan Shinhye, karena itu banyak hal yang membuat Y/n merasa iri pada Sohyun.

Sohyun itu perfect woman. Dia punya paras cantik, suara merdu, tubuh yang indah, cerdas, ramah, punya banyak teman, 7 Kakak, dan kekasih setampan itu.

Kekasih? Yah, Dugaan sementara, pemuda yang sejak tadi di samping Sohyun adalah kekasihnya.

Y/n tersenyum tipis, banyak hal yang berubah dari Sohyun. Bahkan Sohyun si pemalu berkencan lebih dulu daripada dia.

"Kurasa sudah cukup mainnya."

Y/n meraih ponsel di tasnya dan mulai mengetik nomer yang akan ia hubungi.

Tutt tutt..

"Yeoboseyo?"

"Pergilah ke mobil di seberang jalan, aku tunggu."

Y/n bisa melihat Sohyun berbalik dan sekarang menghadap ke arah mobilnya terparkir. Sohyun adalah orang yang dihubungi Y/n sekarang.

Orang-orang di sekitar Sohyun juga mengikuti arah pandang Sohyun, Y/n menurunkan kaca mobil dan melambaikan tangannya.

"Kau mengikutiku?" tanya Sohyun.

"Waeyo? Aku sudah berjanji akan mengantar dan menjemputmu, bodoh! Cepat." sekarang Y/n jadi kesal sendiri menanggapi Sohyun.

"Ck, Ne!" terdengar Sohyun berdecak, Y/n menoleh dan samar melihat wajah kesal Sohyun, membuatnya ingin tertawa.

Memang benar Sohyun merasa kesal pada bocah di dalam mobil itu, tapi dia hanya bisa mengumpat dalam hati. Sohyun baru sampai beberapa menit yang lalu, sekarang harus pergi lagi.

"Waeyo?" tanya pemuda berwajah bule di samping Sohyun.

"Aku harus pulang." jawab Sohyun dengan bibir mengerucut.

"Mwo? Bahkan kau belum masuk rumah, yang lain sudah menunggu." sahut gadis dengan rambut coklat yang di kuncir kuda.

"Aku ada urusan mendadak."

"Apa karena dia?" tanya pemuda tinggi berkulit tan yang berdiri berhadapan dengan Sohyun sambil melirik kearah mobil di seberang jalan.

"hm,"

"Yasudah, hati-hati." ucap Hansol seraya mengecup singkat kening Sohyun.

"Hya! Hansol Chwe! Apa kau tidak lihat kami disini?" protes Tzuyu dan Sofia bersamaan.

"Oppa, harusnya kau tidak boleh bermesraan di depan adikmu." canda Sofia diakhiri kekehan.

Pemuda bernama Hansol Chwe itu hanya menatap para manusia menyebalkan yang sekarang menertawainya. Sementara Sohyun terkekeh geli.

"Aku pergi, Annyeong!"

Sohyun melangkah meninggalkan area perkarangan rumah dan menuju mobil tempat Y/n menunggu, sementara para manusia di halaman rumah itu masih diam menatap punggung teman mereka yang semakin menjauh.

Hansol tersenyum tipis ketika Sohyun berbalik badan dan melambai padanya, tapi senyumnya luntur ketika gadis di dalam mobil melepas kacamata dan menurunkan maskernya. Matanya memicing, mencoba melihat dengan jelas. Entah perasaannya atau memang benar, Sohyun dan gadis di dalam mobil itu sangat mirip.

"Ayo masuk, Sohyun sudah pergi." seru Sofia lalu menggandeng tangan Tzuyu dan mengajaknya masuk, Hansol hanya mengangguk namun tidak bergerak.

Ia masih dilanda banyak pertanyaan, dan tentunya dengan topik gadis yang menjemput Sohyun tadi. Siapa dia? Kenapa begitu mirip dengan Sohyun? Saudara kembar? Tidak. Setahu Hansol, Sohyun adalah satu-satunya anak perempuan di kelurga Kim.

"Hansol-ah, sampai kapan kau akan berdiri disana?" Hansol menoleh kearah pintu, salah satu Kakaknya sedang berkacak pinggang disana.

"Ne, hyung."

.
.
.
.
.

"Y/n-yaa, bukankah ini bukan jalan pulang?"

"Y/n- yaa, kita mau kemana?"

"Y/n-yaa?"

"Kau kalah."

"Ha?"

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Jum'at, 30 November 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Where stories live. Discover now