Anna diam, ia berusaha meredakan degup jantungnya yang kian menggila. Kegugupan yang semakin mendominasi dirinya. Entah kenapa? Tapi ia benar-benar merasa kikuk ada dalam satu kamar dan hanya berdua dengan Dave. Meskipun mereka sudah menjadi suami-isteri, Anna tetap belum terbiasa dengan itu, apalagi ini merupakan hal baru yang baru pertama kali Anna alami. Satu kamar dengan Dave? Siapapun tolong hentikan bisikan setan dalam kepalanya! Otaknya mulai tak terkendali sekarang.

Tak ingin terlihat bodoh dengan kebisuannya, Anna berjalan dan duduk di hadapan meja rias yang tersedia di sana. Tak banyak yang Anna temukan di sana, hanya ada parfum dan minyak rambut, ternyata peralatan pria memang tidak sebanyak wanita.

"Anna, aku mau membersihkan diriku dulu. Badanku sudah terasa lengket karena keringat" ucap Dave. Benar, ia juga merasakan hal yang sama.

"Baiklah, biar aku membersihkan diriku setelah kau selesai nanti" ucap Anna tanpa menoleh kearah Dave sedikitpun. Jantungnya bisa kembali berolahraga jika ia menatap Dave lagi.

"Hmm... Baiklah"

Dave pergi menuju kamar mandi. Meninggalkan Anna yang masih terdiam menatap dirinya di depan cermin.

Ayolah Anna... Kau sudah menjadi isteri Dave, jangan bersikap seolah kau sedang bersama penculik seperti ini. Anna terus meyakinkan dirinya untuk bisa bersikap biasa di hadapan Dave. Demi apapun, ini tidak mudah. Ia akan sekamar dengan Dave mulai sekarang, tidur dan bangun dengan Dave di sampingnya, mengurus semua keperluan Dave, memasak untuknya, dan.... Melayaninya tentu saja. Tunggu! Melayani? Ia melayani Dave? Aishh kenapa itu terdengar asing? Ia harus melaksanakan kewajibannya sebagai isteri. Tapi... Ya Tuhan! Kenapa itu membuatnya semakin gugup saja?

Ok, Anna! Dave suamimu, dia berhak atas dirimu, jadi tenanglah... Huft! Lagi, Anna terus berusaha menenangkan dirinya. Apa setiap pengantin baru akan merasakan hal yang sama dengannya? Atau... Hanya Anna saja yang berlebihan?

Setelah beberapa saat Anna berhasil mengendalikan dirinya, meskipun tidak sepenuhnya. Ia mulai membuka beberapa pita pada gaunnya, akan sulit jika ia melepasnya di kamar mandi.

"Kau butuh bantuan?" Suara Dave tiba-tiba sudah ada di belakangnya, membuat Anna lagi-lagi gugup seketika,
"Biar kubantu, kau pasti tak bisa meraihnya" Dave mendekat pada Anna.

"Tunggu!" Ucap Anna tiba-tiba. Dave menghentikan langkahnya sambil menaikkan satu alisnya menatap Anna.

"Ada apa, Anna?"

"Hmm... Dave, aku bisa melakukannya sendiri"

Dave semakin menatap Anna tak mengerti, jelas-jelas ia terlihat kesulitan meraih resleting belakangnya, bagaimana ia bisa melakukannya sendiri?

"Baiklah kalau begitu" Dave memberi Anna waktu untuk membuktikan ucapannya, meskipun ia yakin Anna tak akan berhasil. Ia kembali duduk di atas kasur sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah.

Benar saja, setelah lebih dari lima menit, Anna tak kunjung berhasil membuka resletingnya itu.

"Biar aku membantumu, kau bisa menghabiskan waktu semalaman jika terus mencoba membukanya sendiri" semakin lama Dave semakin tak tahan melihat Anna terus berusaha tanpa hasil.

"Tapi Dave...."

Dave menghentikan gerakannya sejenak, ia berfikir kenapa Anna begitu tak ingin ia bantu?

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें