Part 6

8K 625 40
                                    

Happy Reading
..

May dituntun oleh Mamanya untuk mendekat ke arah Pangeran.

"Disalim ya Nak suami kamu," bisik Bu Devi mengingatkan.

"Iya iya Ma," jawab May singkat.

Suasana berubah menjadi canggung ketika May sudah sampai di samping Pangeran.

"Assalamualaikum istriku," ucap Pangeran menyambut kedatangan May.

"Aku harus jawab waalaikumsalam suamiku gitu? Geli ih," jawab May dengan polosnya.

Hal itu sontak membuat para tamu undangan tertawa geli.

"Senyamannya kamu aja." Pangeran ikut tertawa geli.

"Aku malah diketawain." May bersungut-sungut.

"May, aku mau baca doa dulu ya. Kamu diem aja, jangan jawab yang aneh-aneh. Sekali ini aja, please." Pangeran membisikkan kalimat itu di telinga May.

"Kalau Kakak mau baca doa ya diaamiin dong, gimana sih. Masa disuruh diem," protes May.

"Hmmm, bener juga. Okelah." Pangeran jadi greget sendiri.

Pangeran melatakkan sebelah tangannya di atas kepala May, lalu ia melapalkan doa untuk kebaikan pernikahan mereka.

"Aamiin," ucap May.
..
Untuk acara walimah sendiri akan diadakan pada malam harinya, May dan Pangeran masih memiliki waktu beberapa jam untuk istirahat.

Begitu sampai kamar, May langsung membaringkan tubuhnya di kasur.

"Dilepas dulu kebayanya Dek," ucap Pangeran sambil membuka jas yang ia pakai.

"Ngantuk, nanti aja."

"Ganti dulu May, masa tidurnya make kebaya coba." Pangeran menepuk lengan May lembut.

"Gantiin dong Kak, mager banget soalnya." Jawaban itu terdengar begitu enteng keluar dari mulut May, tubuh Pangeran sampai menegang dibuatnya.

"Bodor," jawab Pangeran sambil geleng-geleng kepala.

"Bodor-bodor gini juga dikawinin kok, eh belum ya. Maksudnya dinikahin." Ketika menjawab ucapan Pangeran tersebut mata May sudah ia pejamkan.

"Yaudah serah deh, geser sikit May. Kakak juga mau tidur bentar."

Selesai dengan aktivitasnya yang melepas jas dan mengganti kemeja yang ia pakai dengan kaos rumahan. Pangeran naik ke atas tempat tidur.

"Yah, yah. Nikah gini amat ya, tempat tidur aja kudu bagi-bagi." May menggeser tubuhnya ke samping dengan pergerakan yang terlihat sedikit terpaksa.

"Udah diem-diem, Kakak mau tidur," ucap Pangeran.

"Ribut-ribut." May mengucapkan itu tepat di dekat telinga Pangeran, telinga Pangeran sampai berdenging dibuatnya.

"Inget Pangeran, orang sabar rezekinya lapang." Pangeran mengusap dadanya.

"Hehhe maaf maaf. Gak lagi deh, Ayok bobok." May nyengir kuda.

Pangeran menatap May dengan tatapan jengah, lalu membalik badannya ke arah yang berlainan.

"Dipunggungin banget nih Sis, oke dah," ucap May.

Tidak ada tanggapan, Pangeran sudah mulai berkelana dengan alam mimpi.
...

"May bangun, May." Pangeran menepuk pipi May.

"Waduh, ileran lagi." Pangeran terkekeh.

"Tidur aja, gak ada manis-manisnya ini anak. Tidurnya udah kayak orang mati begini."

Pangeran untuk Maymunah Onde histórias criam vida. Descubra agora