Empat Puluh Enam

937 36 2
                                    

Ternyata cinta tak selalu berlabuh dengan mulus. Atau mungkin saja aku bukanlah rumah tempat ia berteduh?

•••

Beberapa tahun kemudian

Wanita berambut sebahu itu mengeratkan mantel panjang yang melapisi tubuh nya.

Cuaca di kota New York cukup dingin beberapa hari belakangan ini. Ditambah bekas guyuran hujan yang semakin membuat udara semakin mendingin.

Namun tak apa,dingin nya cuaca hari ini telak terkalahkan oleh kebebasan yang wanita itu dapatkan setelah ia menetap kurang lebih selama 7 tahun di benua Amerika itu.

Dimulai dari menurut ilmu di salah satu fakultas ternama,sampai akhir nya ia juga sukses menjadi salah satu dokter bedah ternama di kota New York.

Semua nya berjalan mulus,indah,rapih,dan sesuai harapan. Walau satu hal yang menjadi pengorbanan untuk segala hal yang sudah diraih nya saat ini masih belum bisa terlupakan.

Lelaki itu.

Tiiinnn...

Wanita itu terlonjak,berjengit kaget saat sebuah mobil putih hampir saja menabrak tubuh nya.

"Hey are you okay?" tanya salah seorang wanita yang umur nya mungkin berkisaran 30 tahun.

Sahla tersenyum kecil saat diri nya dituntun menyebrang jalan dengan sedikit cepat karena lampu merah sudah berubah warna menjadi hijau.

"Thanks," ujar Sahla yang hanya mendapat anggukan serta senyum ramah dari wanita yang baru saja menyelamatkan nya.

"Be careful!"

Sahla mengangguk kecil lalu kembali melanjutkan perjalanan nya di pusat kota New York yang sangat padat.

Gadis itu menghela nafas nya. Apa yang baru saja ia fikirkan?

Lelaki itu?

Bahkan ia tidak tahu bagaimana kabar nya.

Mungkin saja lelaki itu sudah berpaling pada yang lain bukan?
Mungkin saja ia sudah menikah dengan wanita lain bukan?
Ah ya,mungkin saja.

Sahla menggeleng kuat. Hari ini adalah hari terbebas yang pernah ia punya,atau tepat nya hari terakhir ia menginjak padat nya kota New York,kota yang sudah membawa nya sukses sejauh ini.

Besok ia akan pulang ke Indonesia,tanah kelahiran nya. Wanita yang sudah menginjak kepala 2 itu pun juga sudah mengurusi berkas-berkas perpindahan dari rumah sakit tempat ia bekerja.

Semua nya selesai. Semua nya berakhir.

Ia sudah sukses dengan impian nya,dan wanita itu sudah merasa cukup.

Jadi untuk hari ini,ia merasa tidak perlu memikirkan hal-hal berat,aneh dan terlalu memusingkan. Cukup relax,enjoy dan nikmati beberapa jam sebelum keberangkatan menuju Indonesia.

Bersantai ria di salah satu cafe mungkin ide yang bagus?

Cafe bergaya klasik di tengah kota memang selalu menjadi andalan wanita berambut sebahu itu untuk bersantai saat dihinggapi penat.

SASAWhere stories live. Discover now