Tiga Puluh Satu

995 46 4
                                    

Kehilangan menganjarkan ku satu hal. Yang berharga akan selalu berusaha ku jaga dan ku lindungi.

-Safda Fio Pranata-


Kedua remaja berbeda gender itu terlihat asik menikmati makanan nya masing-masing. Yang laki-laki sibuk dengan 3 piring kentang goreng nya dan yang perempuan sibuk dengan kue pancake nya.

Keadaan semula hening. Tidak ada yang membuka percakapan,sampai satu pertanyaan Sahla hampir saja membuat Safda menelan dua kentang goreng yang ada di mulut nya bulat-bulat.

"Mantan kamu itu berapa banyak?"

Wajah Safda memerah,ia hampir saja mati tersedak kalau Sahla tidak menyodorkan minuman nya.

Sahla menatap khawatir,apa ia salah? Tapi memang kenapa kalau ia bertanya dan hanya ingin tau?

Safda berdehem kecil,berusaha menetralkan suara dan wajah nya. "Banyak"jawab nya santai membuat Sahla tidak santai.

"Seberapa banyak?"tanya Sahla yang mulai ketus dengan alis yang mengernyit tak suka.

"Hmm... Sebanyak rasa cinta ku padamu"jawab Safda diiringi kekehan khas nya yang membuat beberapa mata kaum hawa di cafe itu tertuju kagum pada nya.

"Gak usah ketawa. Ketawa lo jelek!"jangan salahkan Sahla yang suka marah-marah. Mood nya memang sedang naik turun,dan Safda sudah mulai maklum semenjak tadi pagi.

Kekehan Safda semakin jadi berubah menjadi tawa kecil. Antara gemas melihat Sahla yang marah-marah karena cemburu dan suka melihat wajah Sahla yang sudah jutek maksimal.

Pengen cubit jadi nya.

Sahla berdecak kesal saat banyak pasang mata melihat ke arah Safda. Gadis itu menyipit kesal lalu mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru cafe. Tanpa ragu Sahla menatap satu-satu pengunjung cafe yang kebanyakan berseragam sekolah seperti diri nya dan Safda.

Yang kepergok oleh Sahla hanya tersenyum kikuk lalu segera mengalihkan pandangan nya.

Safda yang melihat kelakuan pacar nya itu hanya tersenyum lebar. Kapan lagi Sahla jadi protektif seperti ini kan?

Tiba-tiba ponsel Safda berdering,pertanda ada notifikasi masuk.

Menggeser layar yang menampangkan foto nya dan Sahla. Lelaki itu mulai membaca pesan yang dikirim oleh Salman.

Safda mengernyit aneh saat melihat sebuah gundukan tanah yang mirip sebuah makam yang Salman kirim. Salman kemudian mengirim sebuah pesan lagi.

Salmon Diazp : Sorry

Kerutan di kening nya semakin terlipat dalam. Safda bingung,jadi maksud nya itu apa?

Baru saja lelaki dengan wajah tampan itu ingin mengetikkan balasan,mata nya melihat sebuah toples kaca disamping gundukan tanah itu.

Tangan nya memperbesar foto itu. Seketika mata nya membulat,diikuti detak jantung nya yang berdetak cepat. Tanpa terkontrol keringat dingin nya mengucur keluar.

SASAWhere stories live. Discover now