Dua Puluh Delapan

964 44 1
                                    

Untuk apa mengejarmu jika aku bisa berjalan di sampingmu,bersamamu dan hanya denganmu?

-Safda Fio Pranata-

Gadis dengan tang top yang dibalut kemeja kotak-kotak hitam turun dari mobil dengan senyum separuh yang terukir di wajah polos nya. Sedangkan lelaki yang membawa gadis itu masih berdiam diri di dalam mobil seperti tidak ada niat untuk turun dan menyusul gadis berkuncir cepol berantakan itu.

Tok tok tok..

Bagas terkesiap saat mendengar kaca mobil nya diketuk dari luar membuat lelaki itu menolehkan pandangan nya menatap Sahla yang sedang balik menatap nya juga seolah-olah menyiratkan 'turun gak?!'

"Ih lama banget sih ka"gemas Sahla saat Bagas keluar dari balik pintu mobil secara slow motion.

"Ayo"dengan semangat 45' Sahla berlari kecil menjauh dari parkiran mobil,tetapi tidak untuk Bagas. Lelaki itu harus memantapkan hati,perasaan dan fikiran nya kurang lebih 5 menit sebelum menginjakkan lagi kaki nya ke dalam tempat-

"Astaga ka ayo masuk cepetan"belumm... Belum lima menit,baru tiga menit proses loading pemantapan hati Bagas dan Sahla sudah menggandeng tangan Bagas. Ah tidak,tidak lebih tepat nya mengaitkan jemari nya dengan jemari Bagas membuat wajah lelaki itu sedikit pucat.

"Kartu indentitas?"tanya seseorang bertubuh besar dengan pakaian khas petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk club.

Sahla meneguk saliva nya kasar.

"Mampus gua lupa ngak bawa kartu pelajar"

Bagas melirik Sahla sekilas. "Gua sih cukup umur,nah Sahla?"

Bagas mengeluarkan sebuah kartu berwarna emas bertuliskan VIP lalu menunjukkan nya kepada petugas berbadan besar itu.

Petugas itu melirik Sahla sekilas lalu beralih ke Bagas yang kini memasang wajah datar nya.

"Silahkan masuk"mata Sahla melebar saat pintu itu dibuka.

Senang bercampur bingung itulah perasaan Sahla. Tapi rasa nya lebih menjurus ke arah senang karena ia bisa masuk ke dalam tempat--

"Ayo"Bagas menarik tangan Sahla untuk masuk.

"Itu kartu apa kak?"

"Hah? Gak kedengeran"teriak Bagas karena suara musik yang terlalu kencang.

"ITU KARTU APA?!"pekik Sahla tak kalah kencang dengan tangan yang terus di genggam Bagas agar bisa menerobos lautan manusia berusaha masuk lebih dalam.

"Kartu anggota"

"Anggota?"

"Dulu gua pengunjung tetap. Kartu VIP gitu lah"Sahla tertegun sekilas dan Bagas sadar itu.

Dengan senyum tipis andalan seorang Bagas lelaki itu hanya berucap dua kata dengan santai. "Gua nakal"

**SaSa**

Suara dentum musik yang menyentak mulai masuk ke dalam pendengaran lelaki berbaju hitam yang berjalan dengan wajah merah padam. Siap meledak tepat pada objek yang akan dituju nya.

SASAWhere stories live. Discover now