Dua Puluh

1.2K 51 3
                                    

Melepas,merelakan,mengikhlaskan dan ditinggalkan itu menyakitkan

•••

Jalanan yang terlihat sepi di hari biasa itu kini terlihat ramai di penuhi pemuda pemudi walau jam hampir saja menunjukkan pukul 24.00.

Lelaki berjambul itu terlihat bosan duduk di atas motor sport hitam nya. Sudah hampir 15 menit lewat begitu saja dari waktu yang dijanjikan.

Wajah nya memang terlihat bosan,tetapi mulut nya tidak menyerah dan bosan untuk mengunyah kentang goreng kesukaan nya.

"Gua bt astogeh... Ini udah mau jam 12,kalau mamah Jono tau Jono kelayapan tengah malem gini bisa digantung di pohon cabe tetangga nih"ceplos Jono saat rasa bosan menyergap nya juga. Tangan nya membuka tutup tangki motor sport nya.

Sedangkan Gilang dan Rian diam di dalam mobil Jeep Rian yang mesin nya sengaja di nyalakan agar pendingin mobil itu ikut menyala.

"Balik lah. Gadanta banget tuh orang,males ngeladenin gua nya juga"Safda memasukkan kotak makan pink nya,tangan nua sudah siap menyalakan mesin motor,tidak peduli seberapa banyak orang yang ingin sekali melihat nya kembali memacu motor secara liar di jalan setelah sekian lama pensiun jadi pembalap liar.

Yap. Betul,kini Safda sedang menunggu seseorang yang menantang nya untuk balap liar,tanpa taruhan apapun. Tanpa taruhan perempuan cantik,tanpa taruhan motor atau pun uang.

Jujur Safda ingin menolak ajakan orang itu tapi Safda juga rindu memacu blacky nya.

Kira kira ia berhenti balap liar sekitar satu tahun yang lalu karena suatu hal.

"Woaaaaa...."sorak sorak ramai terdengar kencang saat motor sport dengan suara knalpot yang tak kalah kencang dari milik Safda berdengung dari kejauhan.

"Dateng juga si Anjing"Safda tersenyum miring lalu memakai helm nya mendekat ke arah pemilik motor sport berwarna merah.

Setelah motor nya sejajar dengan sang penantang Safda sengaja memainkan gas motor nya menantang begitupun sebalik nya.

Gilang turun dari mobil lalu berlari kecil untuk mendekat diikuti Rian dan Jono. Lelaki itu berdiri di antara motor hitam Safda dan motor merah lelaki yang wajah nya masih tertutup helm fullface nya. Safda sangat berharap untuk tidak melihat wajah lelaki itu lagi.

Sorak sorak ramai makin terdengar di tengah malam yang harus nya sunyi ditambah gerungan suara motor kedua nya.

Gilang mengangkat topi nya tinggi tinggi. "Safda siap? Anji siap?"

"Satu..."

"Dua..."gerungan motor semakin kencang dan sampai dihitungan ketiga tepat saat Gilang menjatuhkan topi milik nya Safda melepas rem motor nya lalu menarik gas motor nya kuat kuat.

Kepulan asap menjadi satu saat kedua motor itu meninggalkan garis start,para penonton semakin bersorak lagi. Akhir nya mereka bisa melihat the king of street mereka kembali beraksi di jalanan walau harus nya ada satu lelaki lagi yang melengkapi di antara dua motor itu,harus nya ada motor sport biru di antara mereka seperti dulu.

**SaSa**

Safda membuka helm hitam nya lalu tersenyum sumringah saat para penonton mengelilingi nya sambil menyoraki nama nya berulang kali. Begitu juga Gilang,Rain dan Jono.

SASAWhere stories live. Discover now