Awal nya emang sakit,tapi lama kelamaan bakalan ilang kok. Kayak luka di hati
•••
"Gua duluan,gua duluan yang pertama"Rain mencapai garis finish lalu mengejek Luthfi yang ada di belakang nya
"Pak curang pak,masa tadi dia dorong saya pak"adu Luthfi yang gak mau ngalah
"Dih ngak pak,boong itu. Terima aja kalau kalah mah. Saya pertama kan pak"Rain mengintip daftar nilai yang pak Husen bawa
"Udah udah,gak usah liat liat kepo ya kamu. Nanti mata kamu bintitan loh liat ini"pak Husen sedikit menutup buku nilai nya dan membuat Rain cemberut,kenapa dinama Randana Luthfi nilai nya lebih gede dari punya dia?
"Ahh bapak pelit,gak asik,gak adil,gak temen lah"Rain masih berusaha melihat
"Udah udah,kamu tolong panggilin Rian ya di kelas XII.IPS.4 cepetan"kegiatan mengintip Rain sontak berhenti mendengar nama itu disebut
"Gak ah gak mau,males. Yang lain aja"
"Heh kamu berani ngebantah saya"pak Heru melotot di balik kacamata tebel nya
"Luthfi aja pak"
"Luthfi tolong kamu ambil bola di ruang olahraga"teriak pak Husen
"Siap pak"Luthfi hormat sebentar lalu berlari ke ruang olahraga
"Nah tuh liat Luthfi nya lagi ke ruang olahraga. Sekarang kamu panggil Rian"
"Pakkk...."rengek Rain manja
"Sekarang Raina Atansyah!"ucap Pak Husen tegas membuat gadis itu mau tak mau pergi memanggil lelaki yang sudah ia cap sebagai mantan gebetan terindah nya
Fiks ini lebay,mohon untuk tidak ditiru!
"Baik. Selanjut nya Sahla Ardita,Safda Fio Pranata,Syila Darmawati,Tio Wirowasto"pak Husen kembali memanggil murid yang akan ia ambil nilai untuk hari ini dengan materi lari
"Pak boleh gak ikut lari gak pak? Saya gak bisa lari pak"tawar Sahla
"Yaudah lari sebisa kamu aja. Awas jangan sampe nyusruk"
"Gak usah ikut aja pak"
"Ayo siap diposisi masing masing"pak Husen tak mengindahkan permohonan Sahla membuat gadis itu menekuk wajah nya sedemikian rupa
Ah tidak bisa diragukan lagi betapa minus nya Sahla dalam berlari
"Satuu... Duaaa... Tigaaa"
Dengan perjuangan,kemauan juga tekat yang terisa 0,00001% Sahla berusaha menyamai lari nya dengan yang lain dan sial nya gak bisa
"Aduh..."bahkan batu yang sama sekali gak bisa dibilang kecil yang ada di depan Sahla ia hantam begitu saja dan otomatis gadis itu jatuh
"Gua belum finish aja ud-- Aaaaaa"Sahla memekik saat tubuh nya terangkat ke atas,secara otomatis lengan gadis itu melingkar di leher Safda karena takut jatuh
"Batu gede aja lo bablasin la. Liat liat maka nya"Safda menggendong Sahla ala bridal style membuat para siswi yang sedang menonton atau mungkin sedang free class memekik tertahan melihat ke romantisan Safda
ČTEŠ
SASA
TeenfikceMendapatkan itu memang mudah bagi seorang Safda Fio Pranata. Semua gadis jatuh hati kepada nya. Tetapi ia sadar bahwa bukan hanya mendapatkan yang menjadi tujuan nya melainkan mempertahankan agar tidak merasakan kehilangan lagi. Menurut gua kesempat...
