Dua Puluh Satu

1.2K 55 1
                                    

Cinta itu ibarat kucing yang mau nyebrang. "Tiba-tiba tanpa permisi"

•••

Sahla menuruni anak tangga rumah nya satu persatu dengan perlahan. Mencegah hal buruk terjadi jika ia terburu buru. Cukup sudah terkilir karena heels terkutuk nya itu.

Sekarang gadis itu merasa bebas tanpa beban PR dan tugas juga ulangan harian yang selalu membuat nya pusing sepuluh keliling. Semua nya sudah selesai,saat nya berlibur sejenak melepas lelah sebelum UN tiba.

Dengan langkah ringan Sahla mulai berjalan memasuki ruang makan. Ia sedikit terkejut melihat seorang lelaki dengan hodie hitam duduk berhadapan dengan Mama nya. Tadi nya ia memang tidak mengenali siapa lelaki itu,tetapi setelah berjalan mendekat dan langsung disuguhkan senyum manis dari lelaki yang belakangan ini selalu memenuhi room chat line nya,Sahla merasa darah nya berdesir.

"Ka bagas?"tanya Sahla gugup,gadis itu tidak bisa menahan senyum nya saat melihat senyum khas milik Bagas berkembang untuk nya.

Pagi yang cerah ditambah pemandangan cerah.

Eh?

"Sini duduk sayang. Ini Bagas udah nunggu kamu dari tadi. Lama banget sih dandan nya"gerutu Marta yang membuat Sahla mencebikkan bibir mungil nya.

"Ya lagian mama gak ngasih tau. Salah sendiri"Sahla mengambil roti bakar nya dari Marta,juga segelas susu putih nya.

"Emang kakak udah lama nunggu?"mulut Sahla yang tersumpal dengan roti bakar membuat pipi nya menjadi gembul dan menurut bagas itu menggemaskan. Entah sejak kapan Bagas memang selalu menilai Sahla menggemaskan.

"Gak kok"lagi lagi tersenyum.

"Huek.. Huek.."Tiba tiba Marta merasa mual lalu berlari ke atas dengan cepat.

"MA... MAMA KENAPA?"

"GAK PAPA MUAL DOANG. UDAH SANA BERANGKAT!"teriakan itu terdengar melengking dari lantai 2.

"Mama kamu sakit?"kernyitan di dahi Bagas terlihat samar.

Sahla hanya menggidikan bahu nya tidak tahu."Belakangan mama suka kayak gitu. Disuruh periksa ke dokter gak mau"

"Yaudah mau berangkat sekarang gak?"

"I..iya"

**SaSa**

Bagas mematikan mesin mobil nya lalu melihat di samping nya yang masih setia duduk manis sambil memejamkan mata. Kepala nya mengangguk perlahan mendengarkan alunan lagu yang terputar dari earphone nya.

"Yuhuuuu... Princess,udah sampe nih"

Sahla memekik kencang karena tiba tiba Bagas menarik earphone nya lalu berbisik pelan seperti itu.

Wajah Sahla memerah tanpa terkontrol melihat Bagas yang tertawa terbahak bahak. Dalam hati nya ia merutuki karena tidak sadar bahwa ia sudah sampai. Gadis itu terlalu terlarut dalam iringan lagu killing me inside yang berjudul biarlah. Entah kenapa belakangan ini Sahla sedang menggandrungi lagu itu.

SASAWhere stories live. Discover now