Empat Puluh

961 42 4
                                    

Emang lo kira kepercayaan kayak lego batman? Yang bisa lo ancurin sesuka hati kalau lo bosan,dan lo rangkai balik sampai sempurna ketika lo nyesel?

•••

Lelaki berhidung mancung itu senyum-senyum sendiri melihat sebuah nama yang terpampang di layar ponsel nya.

Disitu tertulis 'My Future Wife',beserta foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum lebar dengan kacamata yang selalu bertengger manis di depan mata nya.
Ah,Salman rindu pada gadis nya itu.

Berhubung Salman baru isi pulsa,lelaki itu langsung saja menekan tombol panggilan. Menempelkan benda pipih berwarna hitam itu di telinga nya,menunggu seseorang di sebrang sana mengangkat.

Panggilan tersambung.

"Halo sayang kamu lagi ngapain?"

"Sayang-sayang pala lu peang! Ini gua Rian. Ganggu tidur gua aja lo!"

Salman sedikit menjauhkan ponsel nya,menatap layar yang masih menampilkan panggilan terhubung.

Salman tidak salah nomer kok.

"Kok lo yang ngakat sih? Tunangan gua mana?"

"Tidur."

"Terus kok hp nya lo yang pegang?"

"Ya karena si Bila kebo,jadi nya gua yang angkat."

"Lo... Tidur berdua?"

"Kenapa? Ada masalah?!"

"Enggak. Yaudah tolong bilangin Bilah kalau Salman kangen."

"Ogah."

Tut tut tut...

Salman mendengus kasar,menatap layar ponsel nya sekali lagi sebelum memasukan nya ke dalam kantung celana.

Entah kenapa Salman sedikit tertarik melihat pintu coklat yang berada tidak jauh dari tempat nya berdiri sekarang.

Tanpa ketok,salam dan permisi. Lelaki itu main nyelonong masuk ke dalam sebuah kamar bernuansa putih gading yang amat sangat rapih.

Di pojok kanan ruangan,tepat nya di sebuah meja belajar,seorang lelaki berbaju merah duduk diam membelakangi nya. Seperti nya tidak sadar akan tamu yang tidak diundang di kamar nya ini.

Perlahan namun pasti Salman melangkah kan kaki nya mendekat ke arah sang lelaki yang terlihat seperti sedang menggambar.

"Ngapain sat. Gak bisa ngetok dulu?!" lelaki itu berbalik badan seraya menutup sebuah buku yang sedari tadi mengalihkan dunia nya,menatap tajam Salman yang berdiri santai beberapa cm di belakang nya.

Salman duduk di tepi ranjang Bagas,menatap lelaki yang wajah nya babak belur tak karuan dengan pandangan menilai.

"Gimana rasa nya nonjokin ade kesayangan lo? Puas gak?" tanya Salman santai.

Bagas menghela nafas nya,paham akan arah pembicaraan berlangsung.

"Kurang. Harus nya gua bisa bikin dia masuk rumah sakit."

SASAWhere stories live. Discover now