Empat Puluh Tiga

851 43 2
                                    

Aku merasakan nya berkali-kali. Rasa nya sakit. Seperti jatuh pada jurang tak berdasar. Aku benci. Benci pada suatu hal. Yaitu kehilangan.

•••

"Test test,satu dua tiga." suara sang pembawa acara yang menggema di aula Tangguh Bangsa seketika menyita seluruh perhatian para siswa kelas XII,termasuk seorang gadis bergaun hitam yang sedang memegang minuman berwarna merah di tangan kanan nya.

"Hai Rain," sapa seorang lelaki berjas marun yang datang dengan senyum ramah. Berbanding terbalik dengan gadis bergaun dongker yang membalas dengan wajah jutek nya.

"Gak usah sok akrab lo," balas Rain dengan ketus pada Rian yang wajah nya seketika berubah menjadi pias.

"Oke guys guys,sekarang udah jam 8 malem nih. Tau lah ya maksud gua apa. Apalagi kalau bukan pesta dansa Tangguh Bangsaaaa."  sorak-sorakan meriah langsung memenuhi aula Tangguh Bangsa.

"Dansa sama gua lo!" Bila mendelik pada Rian yang masih mencuri-curi pandang pada Rain.

Sedangkan Sahla yang minuman nya tersisa setengah hanya menghela nafas lelah. Mencari-cari seseorang yang sedari tadi tidak kunjung menampakan batang hidung nya semenjak mereka sampai.

Rain menatap kembar tak identik disamping nya yang masih sibuk berdebat untuk berdansa dengan wajah suntuk nya.

Gadis itu mencebik,kesal karena semua sahabat nya memiliki pasangan berdansa. Bahkan Adia dan Nadin sudah mencuri start duluan dengan pasangan nya masing-masing.

"Enjoy your time guysss!!!" lampu yang semula menerangi aula perlahan-lahan berubah menjadi redup,digantikan beberapa lampu sorot yang menambah kesan romantis. Tak lupa musik Thingking Out load dari Ed Sheeran ikut menghiasi aula.

Sahla yang berada di tengah aula seketika merasa terintimidasi dengan para pasangan yang berdansa bersama. Bila sudah menarik Rian menjauh. Dan sekarang,tiba-tiba seorang pria berpostur tinggi dengan wajah tampan nya berdiri di depan Rain sambil tersenyum manis.

"La?" Sahla mengerti arti tatapan itu. Baiklah Sahla mengalah dan membiarkan Rain dibawa pergi oleh lelaki itu.

Dasar jomblo.
Sahla merasa jomblo sekali sekarang. Lelaki itu kemana?
Kenapa Sahla merasa miris dengan diri nya sendiri sekarang di antara para pasangan yang berdansa dengan mesra.

Apa-apaan ini.

Jomblo banget sih gua ya Allah!

Sahla menegang saat sebuah tangan melingkar di pinggang ramping nya.

Refleks gadis itu memutar tubuh nya dengan cepat.

Blush.

Wajah Sahla mendadak panas saat melihat wajah lelaki itu begitu dekat dengan diri nya.

Safda tersenyum. Sangat manis. Hampir saja membuat Sahla lupa cara bernafas detik itu juga.

"Nyariin ya?" Safda menarik tangan Sahla ke leher nya. Lalu menyimpan kedua tangan nya di pinggang gadis bergaun hitam itu lagi.

"Kemana aja sih?" tanya Sahla dengan kesal. Bibir nya mengerucut kesal,membuat Safda jadi salah fokus pada bibir ranum itu.

SASAWhere stories live. Discover now