Tiga Puluh Delapan

876 36 6
                                    

Bangkit dari keterpurukan dan kegelapan tidaklah semudah kau membalikkan telapak tangan atau sekedar berkedip.

•••

Gadis berkacamata itu dengan nikmat menyantap makan siang nya yang tinggal setengah. Sesekali mata nya yang tertutup lensa itu melirik lelaki berjambul yang duduk di hadapan nya dengan malu-malu.

"Bil,kita kan bentar lagi mau lulus nih" Salman mengangkat kepala nya menatap Bila yang sudah kelabakan karena ketahuan basah memperhatikan tunangan nya itu.

Salman terkekeh melihat semburat merah di pipi Bila. "Iya aku tau emang aku ganteng. Aku gak bakalan ilang kok sampe diliatin gitu sama kamu"

Bila mengernyit lalu menekan rasa malu nya dengan kembali memasukan sesendok nasi goreng ke dalam mulut nya.

Salman yang melihat gerak gerik Bila hanya terkekeh lalu melanjutkan pertanyaan yang semenjak kemarin bercokol dalam pikiran nya.

"Bil,kita kan bentar lagi mau lulus nih"Salman menjeda kalimat nya,sedangkan Bila diam,tidak ada niat merespon bahkan melirik Salman karena rasa malu nya masih belum mau turun.

"Tadi aja ngeliatin aku pas lagi makan. Sekarang aku ajak ngomong kamu gak merhatiin"

Merasa tersindir Bila mengangkat kepala nya dengan makanan yang masih di kunyah nya.

"Aku lagi makan"

"Yaudah deh dengerin aja ya! Pelan-pelan aja makan nya biar gak keselek"

Bila mengangguk dan kembali tidak menatap wajah Salman yang sekarang mengambil acang-acang mengutarakan pertanyaan nya pada gadis di depan nya ini.

"Habis lulus sekolah kan kita kuliah tuh,nah habis kuliah kita kerja kan,terus kita mau nikah di umur berapa nih?"

"Uhuk.."

"Nahkan,kok keselek sih. Minum-minum!"Salman memberikan minuman nya pada Bila yang wajah nya semakin memerah.

"Uhuk... Kamu ngomong apaan sih" Bila mengambil nafas nya dalam-dalam lalu mengusap sudut bibir nya. Masih merasa terkejut dengan pertanyaan frontal yang sama sekali tidak pernah ia duga sebelum nya.

"Aku baru nanya aja kamu udah keselek gini. Gimana nanti aku lamar? Masa iya kamu pingsan?"

"Salman apaan sih!"

"Aku serius Bil,kita mau nikah diumur berapa?"raut Salman berubah serius membuat Bila bingung harus menjawab apa.

Apa Bila harus nikah muda? Diumur 19 tahun? Atau 20 tahun? Atau.. Ah bahkan Bila saja masih pusing ingin masuk jurusan apa saat kuliah nanti.

"Bil"

Bila menelan ludah nya perlahan. "Masih lama Salman! Kita UN aja belum. Aku juga kan mau kuliah"

"Ya maka dari itu. Aku mau punya planning dari sekarang sayang."Salman memajukan wajah serius nya.

"Apa kita nikah habis lulus SMA aja ya?"lanjut Salman yang membuat Bila hampir saja tersedak ludah nya sendiri.

SASAWhere stories live. Discover now