Dua Puluh Tiga

1.3K 48 0
                                    

Kehilangan memang bukanlah suatu keinginan. Tetapi dari kehilangan seseorang bisa belajar untuk melepaskan dan mengikhlaskan.

•••

Tok tok tok...

Salman menghentakkan pelan kaki nya ke lantai selagi menunggu seseorang di dalam sana membukakan pintu kamar nya. Jantung nya terasa dag dig dug tidak jelas dari semalam memikirkan acara yang nanti malam akan diselenggarakan.

Apa ini yang nama nya Nervous?

Jika ia. Maka terimakasih nervous karena telah berhasil membuat Salman insomnia semalaman.

Cklek...

Pintu kamar hotel itu terbuka dan menampakkan wajah bantal seorang Gilang Argasatra yang hanya memakai bokser bertuliskan I❤Mama.

"Pada masih tidur?"tanya Salman agak jijik saat melihat bekas iler di sudut bibir Gilang.

Gilang mengusap wajah nya lalu merapikan rambut nya. "Hm,noh"Gilang menggeser posisi nya untuk memberikan Salman celah masuk.

Salman dibuat cengo oleh posisi tiga lelaki di atas kasur tanpa pakaian atas itu. Hanya ada bokser yang melekat di tubuh mereka.

Mata Salman menyipit menatap Gilang yang kini menguap lebar."Jangan bilang lo semua tidur ber-4 satu ranjang?"

"Ya. Gua sama Jono tadi nya pelukan ditengah tengah,Rian sama Safda melukin kita. Kenapa,lo mau ikutan? Gak muat!"

Entah ada setan apa. Image Salman yang tadi nya adalah cowo pendiam,irit bicara,susah nyengir atu irit senyum seketika ternodai begitu saja saat tiba tiba lelaki itu melemparkan tubuh nya ke atas kasur yang berisi 3 lelaki yang sedang berepelukan mesra dengan rusuh.

Bruk..

"Pagi guyyssss!!!!"salahkan rasa nervous yang menyerang nya. Ini hanya bagian menghilangkan nervous ok.

"Errrr"

Satu...dua...tig-

Bruk...

Terdengar suara benda jatuh dengan sangat kencang juga sumpah serapah yang banyak keluar dari mulut seseorang.

"Babik kalian!"

Gilang yang masih setengah sadar saat melihat tubuh Salman yang dengan kompak di tepak oleh 3 sejoli sampai terjatuh ke lantai dengan kencang menahan tawa nya agar tidak lepas no control.

"BHAHAHAHA"sayang nya Gilang bukan tipe orang yang suka menahan sesuatu. Menahan itu lebih sulit jadi kenapa gak dilepas aja ya kan?

"Anzing banget!"umpat Salman lagi. Kaki lelaki itu melangkah mengambil botol kemasan air mineral besar yang telah kosong lalu mengisi nya dengan air di kamar mandi.

Byur...

"WAAAA BANJIR"

"MAMA STUNAMI!"

"Berisik!"

Rian dan Jono terkejut saat air itu menerpa wajah mereka,kedua lelaki itu melepaskan pelukan mesra mereka. Minus Safda yang sampai sekarang belum membuka mata nya. Malah lelaki itu tambah nyenyak tertidur dengan memeluk salah satu guling yang ada di kasur itu.

SASAWhere stories live. Discover now