58. CHILD FOR HUSBAND

Start from the beginning
                                    

Semalam setelah makan malam bersama. Bi Hasri memberikan Anna sebuah catatan yang berisi tentang segala barang yang sudah mulai habis, baik di dapur maupun barang-barang untuk bebersih. Ternyata cukup banyak juga yang harus di belanjakan. Dan sebenarnya untuk masalah ini, meminta bi Ida ataupun Mika untuk berbelanja pun masalah yang gampang. Tapi, Anna ingin pergi sendiri karena ia sudah lama tidak keluar untuk belanja. Bulan lalu Mika yang belanja dengan Taylee. Maka minggu ini Anna yang harus ke market.

Oh tunggu! Membawa Ezar mungkin akan membuat bocah kecil itu senang.

"Hahh belanja? Tidak mau" ucap Reza ogah.

"Kenapa?"

"Wanita itu jika belanja akan sangat lama. Aku tidak punya banyak waktu untuk di buang dengan sia-sia"

"Tidak sia-sia"

Reza bangkit bangun dari tidurnya dan mengambil posisi duduk. Ia mengambil tab di sampingnya dan melihat jadwal kerjanya hari ini.

"Tidak bisa, aku meeting hari ini"

"Astaga! Jika meeting bergegaslah mandi. Jangan membuat mereka kesal menunggumu terlalu lama" cerocos Anna. Ia kesal, Reza mengatakan ia punya jadwal hari ini tapi ia kelihatan santai dan tidak sibuk sama sekali.

"Ayolah nona manis... Jangan membuatku harus ke dokter THT, suaramu sangat keras. Aku meeting pukul 09:30 dan ini masih 07:15" sahut Reza sambil membanting pelan tab itu ke samping sisinya dan kembali menjatuhkan kepala ke atas bantal.

Anna tak mau mengurus pria itu lagi. Ia segera mandi dan membereskan diri selagi Ezar kesayangannya belum bangun. Jika sudah bagun... Maka daftar pekerjaan Anna akan banyak sekali.

Selesai mandi dan berkemas dengan baju yang simple untuk ke market nanti. Anna bergegas ke kamar samping karena tadi Ezar sudah terdengar menangis. Anna membuka pintu dan melihat anaknya itu mencoba untuk keluar dari box bayinya.

"Hey... Hey... Son good morning. Sini sayang mommy gendong" Anna dengan langsung menggendong anaknya.

Dengan lembut ia menghapus bekas air mata yang membekas di pipi Ezar. "Uh... Jangan menangis sayang, kan pipimu jadi merah. Nanti mommy gigit ya"

"Angan" sahutnya dengan lucu dan menyandarkan kepalanya pada bahu Anna dengan manja.

"Haa.... Sayang... Sayang... Tidak papa, nanti selesai sarapan Ezar ikut mommy pergi mau?"

Ezar menatap sang mommy dan menganggukkan kepalanya dengan polos.

"Mau? Oke... Kita belanja ya. Nanti Ezar mommy belikan ice cream coklat. Ezar suka?"

Ezar langsung tersenyum dengan lebar saat ibunya dengan baik hati mau membelikannya ice cream kesukaannya.
"Iya... Eal syuka mimmy"

"Yasudah sekarang mandi dulu ya. Terus kita makan lalu pergi" kata Anna sambil menggendong Ezar dan membawanya ke dalam kamar mandi.

"Diddy?"

"Daddy? Daddy tidak ikut sayang, daddy ke kantor. Tidak papa ya, kita pergi sama mbak Mika"

"Iya mimmy"

Tak lama Ezar sudah siap. Bi Ida datang dan menuntun Ezar berjalan ke lantai bawah. Sudah terdengar suara dentuman dari arah dapur dan Bau-Bau sedap masakan Mika yang enak tidak terkalahkan pun sudah tercium aromanya. Itu menandakan sebentar lagi akan sarapan pagi.

Anna membuka pintu kamarnya memastikan kalau Reza sudah bangun dan mandi.

Oh syukurlah... Anna tidak jadi marah karena ia sedang melihat Reza sudah rapi tengah menyisir rambutnya yang sedikit coklat tua ke belakang.

Child For HusbWhere stories live. Discover now