CHANCE - Chapter 45 (END)

Mulai dari awal
                                    

"Ini berkas yang anda minta, Tuan." Ucap seorang pria paruh baya yang bekerja di bagian keuangan.

Rafaello meminta laporan keuangan untuk tahun ini. Pendapatan mereka meningkat, "Bagus. Jangan sampai salah perhitungan, atau kita akan rugi."

Vendor mengangguk mengerti, setelah urusannya selesai dengan kepala perusahaan itu, ia akhirnya kembali ke ruang kerja nya.

Rafaello membuang kebosanan dengan melihat keluar jendela yang langsung menampakkan pemandangan jalan raya yang begitu besar. Tampaknya hari ini hari yang sangat sibuk. Semua kendaraan banyak berlalu lalang sehingga hampir tidak bisa orang menyebrang karena padat.

Tatapan nya tertarik pada satu titik dimana ada seorang perempuan yang tengah berdiri di tepi jalan seorang diri. Ia melihat ke kanan dan ke kiri dan berdiri ke tengah jalan. Perempuan itu berdiri di tengah jalan tanpa segera pergi dari sana.

Rafaello segera turun ke lantai dasar untuk memastikan jika wanita itu tidak tertabrak oleh kendaraan yang melaju di jalan itu.

Rafaello melihat perempuan itu masih berdiri di sana saat ia tiba di lantai dasar.

"Chris!" Panggil Rafaello saat seorang office boy berada tak jauh darinya.

Pria bernama Chris itu datang menghampiri nya, "Iya, pak?"

"Tolong tarik dia menjauh dari jalan itu."

Chris melihat ke arah yang Rafaello tunjuk, "Perempuan itu, pak?" Rafaello mengangguk pelan, "Kurasa dia akan bunuh diri." Ucap Rafaello pelan.

Chris bergidik ngeri mendengar perempuan itu akan bunuh diri, ia segera berlari ke tengah jalan untuk membawa perempuan itu ke tepi.

Rafaello menatap dari jauh dengan penasaran. Ia melihat Chris dan perempuan itu sedikit bercekcok karena kesal Chris telah mengganggu acara bunuh dirinya.

"Wanita bodoh." Gumam Rafaello setelah Chris berhasil membawa perempuan itu ke tepi jalan dan berakhir dengan perempuan itu menangis sembari terduduk di depan perusahaan Rafaello.

***

Ketika Rafaello sampai dirumah, ia terkejut kedua adiknya datang menyusul dirinya di Milan.

"Rafa!!" Teriak Kathryn sembari berlari dan memeluk Rafaello erat, "Lepaskan, Kath. Kau membuatku susah bernafas." Kesal Rafaello.

Thomas menatap mereka dengan bosan, "Hey dude. Dari mana saja kau?" Tanya Thomas sembari memberi pelukan ala laki-laki.

"Menurutmu?" Tanya Rafaello sarkastik.

Thomas terkekeh pelan sembari mengangguk, "Ya, ya. Aku tau. Ku pikir kau sedang bercinta dengan wa--"

"Aku bukan seperti dirimu, Thom."

"Kau bahkan sudah tua, Raf. Apakah kau tidak ingin mencari pendamping? Bahkan kau kalah dengan Kath, dia akan menikah tahun depan." Ledek Thomas.

Rafaello melepas dasinya dan meletakkannya di sofa, "Kau sendiri? Kerjaanmu hanya bercinta dengan wanita yang berbeda tanpa mencintai mereka." Balas Rafaello.

"Itu berbeda, Raf. Aku sedang mengejar satu perempuan yang membuat aku berubah seketika. Tapi dia cuek padaku dan tak mengubris ku jika aku mendekatinya." Ucap Thomas lirih.

CHANCE [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang