CHANCE - Chapter 43

Start from the beginning
                                    

Aku mencium kening Jessi untuk menyemangatinya, "Ayo, sayang. Sekali lagi." Ucapku.

Jessi mendorong dengan sangat kuat. Dan tampaknya yang ini sedikit lebih mudah dibanding yang pertama, "Hueekkk hueekkk.." Tangisan bayi kembali terdengar di telingaku. Aku tak dapat menahan tangis ku saat melihat seorang putriku lahir dengan begitu cantik.

Suster kembali membawa putriku keluar untuk dibersihkan, dokter kembali menatapku lagi, "Ada lagi, dok?!" Seru Andrew tak percaya. Dokter mengangguk semangat, "Pantas saja istri anda kehamilannya sangat besar. Kalian akan memiliki kembar tiga, Tuan."

Jessi tertawa kecil sembari mengeluarkan air matanya. Ia harus berusaha untuk anak ketiga kami. Namun ini sedikit susah sama seperti yang pertama. Jessi mendorong dengan sangat kuat, "Argghhhhh!!!!" Teriaknya.

Aku disampingnya seakan tak sabar menanti anak ketiga kami. Setelah Jessi berjuang mati-matian untuk anak ketiga kami, ia akhirnya berhasil. Dokter segera membekap hidung Jessi dengan oksigen karena Jessi dalam kondisi lemah saat ini.

"Beristirahat lah, istriku. Terimakasih kau telah melahirkan tiga malaikat kecil untuk ku." Jessi tersenyum kecil dan kemudian ia tertidur lelap.

Andrew mencium kening Jessi lembut, kemudian ketiga suster membawa anak mereka masuk kedalam ruangan yang sama dengan Jessi.

"Ini anak-anak anda, Tuan. Mereka sangat cantik dan juga tampan seperti dirimu." Goda sang suster.

Andrew menatap anak mereka yang ada di dalam tempat bayi. Anak pertamanya adalah laki-laki. Kedua perempuan dan ketiga laki-laki lagi. Betapa beruntung nya putri nya itu diapit oleh kedua jagoan.

"Rafaello Connor Styles. Kathryn Andreas Styles. Dan kau si kecil.." Gumam Andrew melihat anak terakhir nya dengan gemas, "Thomas Charles Styles."

Jessica's POV

Aku mendengar suara tangisan-tangisan bayi di telingaku. Perlahan aku membuka mataku dan menyesuaikan pandangan ku dengan lampu kamar yang aku inap.

Aku melirik ke kanan dimana ternyata Andrew tengah berbincang bersama ketiga malaikatku, "Andrew.." Gumam ku.

Andrew sontak menatapku dan segera mendekat kearahku, "Bagaimana kondisimu? Sudah membaik?" Aku mengangguk. Di mata Andrew terlihat binar kebahagian, "Apa anak kita baik-baik saja?" Andrew mengangguk sembari mengelus puncak kepalaku.

"Aku sudah memiliki nama untuk mereka." Andrew menyebutkan satu persatu nama untuk ketiga anak kembar ku.

"Rafa, Kathryn, dan Thomas. Aku suka." Aku tersenyum lebar padanya, "Ku pikir kau tidak akan menyukai nama yang ku berikan." Ucap Andrew. Aku menggeleng pelan sembari mengelus rahangnya, "Aku akan suka dengan apapun yang kau berikan untuk anak kita selagi itu baik."

"Kau mau melihat mereka?" Aku mengangguk. Kemudian Andrew membantuku untuk bangun dan ia mengambil kursi roda karena kondisiku masih begitu lemah.

Aku menghampiri ranjang mereka yang berdekatakan. Rafa begitu mirip dengan Andrew. Bahkan yang mirip denganku hanya bibirnya. Bibir tipisku di ambil olehnya. Selebihnya, itu adalah Andrew.

Kathryn, ia mirip denganku. Ia seperti aku kecil, astaga! Hanya saja mata nya tidak sama sepertiku, ia mengambil mata Andrew, hijau. Aku suka itu.

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now