CHANCE - Chapter 41

Start from the beginning
                                    

Andrew mematikan ujung rokoknya dan memutuskan untuk tidur dan memeluk tubuh Jessi hingga pagi. Urusan rumah tangga Leon dan Yuri bukanlah urusannya. Urusan nya kini adalah segera menikah dan bahagai bersama keluarga kecilnya kelak.

***

1 bulan kemudian...

Betapa cantik dan anggun nya seorang Jessica Collins hari ini. Hari dimana ia akan bersanding menjadi Mrs. Styles.

Sungguh detik ini ia sangat gugup, padahal acara nya masih satu jam lagi, namun ia merasa gugup. Apalagi dengan usia kehamilannya yang sudah memasuki 6 bulan, lihat! Betapa besar nya perut Jessi kini. Banyak yang berasumsi kalau Jessi dan Andrew akan memiliki anak kembar. Jessi selalu mengaminkan ucapan itu. Karena ia sungguh menginginkan anak kembar, astaga.

"Kau tak gugup, kan?" Tanya Diana disampingnya dengan gaun putih yang begitu indah di tubuh Ibu beranak satu itu.

Jessi tersenyum kecil, "Sejujurnya, aku sedikit gugup, Diana. Lihat perutku yang sudah sangat besar ini." Jessi mengelus perutnya yang terbalut gaun pernikahan yang terdapat beberapa berlian disana sini.

"Persetan dengan semua penilaian orang, Jessi. Ini hidupmu, ini pernikahan mu. Kau adalah ratu sehari, kau tau. Kau harus menikmati hari ini, hari bahagia kau dan Andrew." Support Diana. Jessi mengangguk pelan.

"Kau benar. Aku ratu sehari!" Seru Jessi, lalu ia tertawa kecil.

Akhirnya ia telah siap di rias dan segala macam. Ini lah saatnya, ia di dampingi oleh James karena permintaan Andrew. Jessi tidak memiliki Ayah ataupun Ibu lagi, dan keluarganya entah dimana, ia tidak tau.

Jessi menarik nafas dan merangkul tangan James yang terbalut jas abu-abu yang tampak pas di tubuh laki-laki itu, "James, tolong jangan biarkan aku terjatuh." Gumam Jessi saat ia tiba di pintu St. Patrick's Cathedral yang ada di Manhattan.

Semua keluarga Andrew hadir disini. Baik keluarga besar maupun lingkungan kecilnya. Lisa juga hadir disini tentu dengan pasrah karena ini adalah hari istimewa saudaranya sendiri.

Jessi terus tersenyum manis saat masuk kedalam gereja dan menuju altar. Di hadapannya sudah berdiri calon suaminya yang sangat tampan dengan balutan jas berwarna putih dengan garis emas yang semakin membuat jas itu terlihat menawan.

Jessi menggenggam erat tangan James karena gugup. Semua orang memandangnya dengan tatapan yang bermacam-macam. Ada yang pandangan menilai, ada juga yang takjub akan kecantikan Jessi.

Saat ia tiba di altar, James melepaskan tangan Jessi dan memberikannya pada Andrew. Andrew tak dapat melepaskan pandangannya pada wanita cantik yang akan ia nikahi. Sungguh, Jessi begitu cantik bak seorang dewi. Wajahnya, ditambah perut nya yang besar itu dibalut oleh gaun yang mewah, semakin menambah kecantikan Jessi.

Mereka berdua berhadapan, "I Andrew Styles, take you Jessica Collins, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." Ucap Andrew mantap.

Jessi juga mengucapkan beberapa janji pernikahan. Setelah itu Andrew memasangkan cincin berlian yang sangat mahal yang memang khusus Andrew pesan pada ahlinya untuk istri tercinta. Jessi juga memasangkan cincin pada jari Andrew.

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now