CHANCE - Chapter 39

Depuis le début
                                    

"Aku mau sekarang!" Bantah Jessi.

"James, siapkan pesawatnya sekarang."

James menuruti permintaan Andrew itu. Ia segera menyiapkan penerbangan mereka ke Korea.

"Kau puas, sayang?" Andrew menatap Jessi kesal, namun Jessi malah tersenyum nakal padanya, "Kau selalu tau caranya memuaskan aku."

Andrew menatap Jessi dengan tatapan nakal juga, "Ah, aku selalu tau." Setelah itu Andrew mencium bibir Jessi yang terasa hangat di bibirnya. Meninggalkan tanda kemerahan di leher jenjang Jessi sebagai tanda ia adalah miliknya. Akan selamanya menjadi miliknya.

***

Sebentar lagi mereka akan tiba di Korea. Andrew baru saja menyelesaikannya pekerjaan nya yang harus ia siapkan walau lewat laptop yang James siapkan.

Ia melirik ke sebelahnya. Wanita yang ia cintai itu sedang tertidur pulas. Entah kenapa semenjak Jessi hamil, wanita itu sering sekali mudah tertidur. Terkadang ia merasa tidak enak hati untuk membangunkan Jessi dari mimpi indahnya.

"Sayang, bangun. Kita sudah sampai." Bisik Andrew.

Jessi yang merasa pipinya di elus oleh seseorang, membuka matanya secara perlahan. Andrew tersenyum dengan manis sembari menatapnya.

"Kita sudah sampai?" Tanya Jessi dengan suara bangun tidurnya, "Ya, sayang. Ayo, kita bersiap-siap."

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sudah turun dari dalam pesawat. James ikut terbang ke Korea karena paksaan Andrew, padahal laki-laki itu tidak ingin datang kesini karena dia ada sedikit urusan dengan kekasihnya.

"Ayolah, James. Wajahmu terlihat buruk jika seperti itu." Ledek Andrew, "Kau menyebalkan, Andrew." Geram James sembari menatap Andrew kesal. Andrew akhirnya terkekeh pelan sembari merangkul bahu teman nya itu.

"Kita kemana sekarang?" Tanya Jessi tidak sabaran. Di Korea sedang musim dingin. Untung saja James sudah memberitahu mereka tentang suhu di Korea sehingga Andrew dan Jessi tidak kedinginan.

Walau begitu Jessi masih dapat merasakan hawa dingin sehingga ia harus memeluk perut yang sudah menonjol itu, "Kita akan ke hotel untuk sekedar istirahat seben-"

"Aku mau langsung bertemu dengan Leon!" Bantah Jessi. James menatap Andrew untuk meminta pendapat, Andrew malah menghela nafas nya panjang sembari menaikkan bahu nya pasrah.

"Baiklah, kita kerumah Leon." Jessi tersenyum kemenangan sekali lagi. Ia sangat suka hamil! Jika ia hamil, tidak ada satupun yang akan membantah nya. Ia seperti ratu, astaga!!

-

"Kau kedinginan, sayang?"

Andrew menangkup kedua tangan kecil Jessi di tangan besar nya, "Ya, sedikit."

Andrew mencium perlahan tangan Jessi yang kedinginan itu agar merasa hangat, "Lebih baik?" Jessi terkekeh, "Ya, Mr. Styles." Jessi tersenyum miring.

Tak lama mereka berhenti disebuah rumah yang tak terlalu besar dibanding mansion milik Leon yang ada di New York.

Jessi menatap rumah itu sebelum ia turun, "Ayo." Jessi tersadar saat Andrew memegang bahunya.

Mereka akhirnya turun dan segera masuk melewati pagar hitam yang awalnya terkunci. James mengetuk pintu rumah itu dan keluarlah seorang perempuan yang duduk di kursi roda yang cantik dengan berwajah asia.

CHANCE [END] #Wattys2019Où les histoires vivent. Découvrez maintenant