33: UJI COBA

1.8K 126 1
                                    

Ketika hati yang rapuh kembali kau benari. Disinilah aku berharap bahwa itu tak cuma beberapa hari.

-Irama Melody Clasininda-


"ALDI!" suara lengkingan khas dari depan kelas mengejutkan Aldi yang baru saja akan menidurkan kepalanya. Ulangan bahasa inggris mendadak membuat perut Aldi lapar dan mengantuk hanya dengan membaca soalnya.

"Yop." sahut Aldi santai tanpa menoleh.

Madam Nina makin dibuatnya kesal. "Maju kesini kamu."

Tanpa ada yang menyadari sebuah senyuman tipis tersungging di wajah Aldi. Dia pasti akan dihukum. Akhirnya ia bisa menuntaskan keinginan cacing di perutnya. Dengan semangat Aldi maju ke depan. Baru kali ini ia semangat menerima hukuman.

"Kenapa kertas ulangan kamu kosong?" tanya Madam Nina sembari menunjukkan kertas ulangan milik Aldi.

"Kosong? Astagfirulahaladzim..Astagfirulahaladzim.." Aldi meletakkan kedua tangannya di depan dada dengan ekspresi yang dibuat seolah-olah ia kaget. Teman-teman dikelas hanya menahan tawanya. Melihat Aldi menjaili guru killer seperti Madam Nina, Bu Siti dan Pak Darto seperti ada kepuasan sendiri.

"Jangan iklan disini! Jawab kenapa kosong?"

"Apaan yang kosong dah. Coba liat, Bu. Itu kan saya ada nulis soal."

Kesal, Bu Siti menjewer telinga Aldi. "Maksud saya kenapa jawaban kamu kosong, Aldi.."

"Anjrit, iya Bu. Lepas dulu dong, gimana saya mau ngejawab."

"Why your paper is blank?"

Aldi menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia merapikan kerah bajunya yang keluar lalu menghadap ke arah seluruh teman-temannya. Seolah ada cahaya yang menyinarinya dari atas. Kini Aldi merubah suasana di kelas.

"Guys, sometimes silence is the best answer."

Suara tepuk tangan mengisi ruangan kelas. Mereka tidak akan berani kalau tadi Aldi tidak memulai bertepuk tangan untuk dirinya sendiri.

"Who's clapping can get out from this class," suara tepuk tangan satu persatu mulai hilang. "Aldi kamu keluar saja, saya pusing."

Aldi mengangguk patuh lalu keluar dari kelas. Rasanya aroma masakan Bujing sudah tercium dari jarak sejauh ini. Karena tidak ingin dihukum sendiri dan akan melewati beberapa kelas IPS yang empatnya adalah manusia yang memiliki hasrat bolos sepertinya, Aldi pun bersenandung sambil melewati kelas XI IPS 2 sampai XI IPS 5.

"Emang lagi manja, lagi pengen dimanja. Pengen berduaan dengan bang Aldi saja. Emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik. Cantik cantik gini mending ke kantin aja."

Seakan mengerti sinyal yang diberikan Aldi. Allen yang duduk di IPS 2 mulai mencari-cari alasan. Begitu juga dengan Adrian, Ares dan Arnold. Aldi terkekeh saat mengintip Ares di IPS 5 yang sedang berbincang dengan guru muda nan cantik. Dengan sekali kedip saja, Ares berhasil keluar. Berbeda dengan yang lainnya yang kelasnya diisi oleh guru yang tidak bisa diajak kompromi.

Zhestkiy (5)

Ares KB : Woi

Ares KB : Lama bgt.

Adrian Messach : Berisik lu pil kb, gue lagi nyari alasan nih.

Adrian Messach : Bantu kek.

Arnold : Lama.

Allen : Cptn.

Aldi : Cari masalah aja. Biar dihukum.

BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]Where stories live. Discover now