32: JAWABAN YANG TERTUNDA

1.9K 124 2
                                    

Kamu adalah debar sekaligus sakit hati pertama yang aku rasakan.

-Irama Melody Clasininda-

r e p i t i e n d o

Balikan? Mungkin perkataan yang sakral itu akan sangat mulus jika keluar dari mulut seorang Aldi. Pasalnya balikan itu bukanlah sebuah pernyataan yang mudah untuk dipertimbangkan setelah melalui banyak sakit dalam sebuah usaha melupakan.

Kata orang balikan sama mantan ibarat baca novel berulang kali. Seru sih, tapi mau beratus kali dibaca juga ending nya bakalan tetap sama. Tapi bukankah sebuah novel bisa direvisi? Bukankah sang penulis bisa saja mengganti ending menjadi tidak sama seperti sebelumnya? Intinya balikan sama mantan itu ibarat remedial sih. Bisa saja diperbaiki. Namun hasilnya tidak akan sesempurna nilai awal.

Ada lagi perumpamaan yang tepat dengan tema balikan dengan mantan. Ibarat karet mainan anak-anak. Jika saja masa kecil kamu tidak suram pasti kamu pernah bermain karet. Saat bermain karet tentu saja sang penjaga pernah terlalu kuat memegang karet hingga karet terputus. Ketika kita menyambung kembali karet itu pasti karetnya tidak akan kuat seperti yang baru dibuat. Mengerti kan?

Memikirkan banyak perumpamaan itu membuat Melody makin dilanda kebingungan. Ia masih ingat kata-kata terakhir Aldi setelah memberi tahu jaminan atas lagu yang dinyanyikannya.

"Gue gak akan maksa. Tapi semua orang butuh jawaban. Gue balik."

Tsah! Bahkan Melody masih ingat bagaimana hangatnya usapan tangan Aldi di kepalanya. Melody belum siap untuk bertemu Aldi di sekolah hari ini.

"Bang..lo tau gak solusi untuk jantung yang berdebar-debar?"

Pfttttt...

Nasi goreng yang berada di mulut Jaztin seketika tersembur keluar. Tak jauh berbeda dengan pria itu, Kavin yang sedang meminum teh juga tersedak.

"Kamu kenapa sayang? Kamu sakit?" Dyan menempelkan tangannya pada kening Melody. "Gak panas. Jantung kamu kenapa? Kamu sesak nafas?"

Melody jengkel. Bukan itu yang dia maksud. "Bukan Ma! Melody deg-degan."

"Jatuh cinta kali maksud kamu." tutur Kavin.

Jatuh cinta? Bukan. Ini bukan jatuh cinta. Ini cuma perasaan bimbang. Melody yakin dia tidak jatuh cinta pada Aldi.

"Belajar yang bener. Giliran sakit hati nanti mewek." ketus Jaztin.

Dyan menabok lengan Jaztin. "Kamu gak boleh gitu. Sementang jomblo. Kamu jatuh cinta ya? Sama siapa? Kenalin dong ke mama." goda Dyan.

Cukup. Wajah Melody bisa terbakar saat ini juga karena memerah. "Eh..aku udah telat nih, Ma. Bang ayo!" ajak Melody pada Kavin.

Tentang hubungan Melody dan Kavin. Mereka berdua sudah membaik dan sudah menerima keadaan. Sudah tidak ada lagi rasa canggung yang terlalu besar. Paling ada namun masih tersisa sedikit. Hari ini Kavin yang mengantar Melody karena Jaztin akan pergi reuni.

Melody masuk ke dalam mobil dan langsung menghidupkan radio agar tidak terjadi keheningan di dalam mobil. Volumenya tidak terlalu kuat. Intinya tidak sampai kedengaran keluar.

BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]Where stories live. Discover now