9: KLARIFIKASI

2K 126 6
                                    

"Yang merasa stress berdiri." perintah bu Siti.

Sudah dari tiga menit yang lalu ia berdiri di depan sana sambil menanyakan pertanyaan itu berulang-ulang. Bu Siti menyebut kata stress untuk para murid yang remedial karena ulangan kemarin. Maksud dari kata stress adalah murid yang banyak fikiran sampai-sampai tidak mendengarkan pelajarannya.

Tidak ada yang berdiri berarti tandanya tidak ada yang remedial. Namun bu Siti tetap menanyakan hak itu berulang-ulang seolah tak terima bahwa tidak ada yang remedial.

Aldi sangat membenci tipikal guru yang selalu mencari kesalahan murid seperti bu Siti. Saat murid-muridnya salah ia akan mengatai para muridnya stress, pemalas dan kata-kata lain yang tidak enak di dengar. Tapi ketika muridnya benar semua ia malah seolah tidak terima. Sebenarnya mau bu Siti itu apa.

"Siapa yang stress berdiri? Ibu yakin pasti diantara kamu semua ada yang stress." ucapnya lagi.

Aldi yang kesal pun langsung berdiri. Sudah dibuat kesal oleh sikap Melody saat dijemput tadi pagi. Melody tampaknya hari ini mendapat panggilan bulanan hingga membuatnya terus mengoceh selama perjalanan. Untung saja Aldi tadi membawa mobil jadi gadis itu tidak terkena debu saat terus mengoceh di perjalanan menuju sekolah tadi.

"Aldi, kenapa kamu merasa kalo kamu stress?" tanya bu Siti.

Aldi menggeleng. "Bukan bu. Saya cuma ga enak aja kalo ibu berdiri sendiri."

Tatapan para penghuni satu kelas ini membulat. Mereka kini menahan tawa saat mengerti maksud dari perkataan Aldi namun mereka menahannya.

"Jadi kamu ngatain saya stress?" tanya bu Siti.

"Iya bu." Jawab Aldi polos.

"Keluar kamu sekarang!" perintah bu Siti.

Aldi menyeringai, "Dari tadi kek bu. Bosen saya liat ibu nanya-nanya kaya orang stress." pria itu langsung melongos keluar dari kelas.

Bu Siti tampaknya malu. Ia duduk di kursinya lalu menyuruh muridnya mengerjakan tugas di buku. Biasanya ia akan menjelaskan panjang lebar lalu menguji muridnya hingga para murid muak. Tapi kini, ucapan Aldi ternyata sangat berfaedah.

Setelah duapuluh menit kepergian Aldi dari kelas bel istirahat berbunyi. Melody langsung mengambil handphone di sakunya. Ia mau searching lagu lagu yang enak. Tapi ada suatu hal yang lebih membuat Melody penasaran yaitu notif instagramnya yang tampak jebol. Melody membuka aplikasi instagramnya lalu melihat banyak tag yang diberikan untuknya.

Melody membuka salah satu tag komentar dari seseorang lalu membuka sesuatu yang menyangkut dirinya. Ia tampak terkejut saat melihat akun musik yang sangat hits di instagram memposting video ia sedang bernyanyi. Walaupun tidak nampak wajahnya namun kini semua orang jadi mengetahui Melody.

Melody membaca caption di video itu yang menyatakan bahwa video itu adalah repost dari akun Sma Srendana. Sudah pasti bahwa ini adalah ulah anak-anak kemarin yang sempat merekam dirinya.

Permintaan mengikuti juga sudah banjir di instagramnya. Fotonya yang hanya dua juga sudah banjir like. Melody sempat tak menyangka ia akan menjadi seviral ini hanya karena video bernyanyinya. Mulai seminggu ini mungkin ia tidak akan keluar saat istirahat.

"Cie yang lagi hits." ujar Ayna sambil duduk di samping Melody.

"Uh! Melody si kudet jadi viral banget sekarang. Gila ga sih, di repost sama akun musik paling hits di instagram terus masuk di postingan srendana." sambung Viola ikut duduk didepan Melody.

Melody menatap kedua temannya yang sangat menyebalkan hari ini dengan tatapan malas. "Apasih, gue ga suka nih yang kaya ginian." desis Melody sebal.

"Gapapa kali Mel. Siapa tau kita kecipratan hits juga. Oh ya, bytheway kalian mau tau sesuatu gak?" ucap Viola. Kedua gadis di depannya hanya mengangguk.

"Kak Arkan nembak gue! Tapi gue belum jawab." sambung Viola sambil nyengir.

Ayna membulatkan matanya lalu menatap Melody yang sama terkejutnya dengan dirinya. Melody tampak tersenyum dan Ayna sangat tidak tega melihat ukiran senyuman itu. Gadis itu bahkan sangat bersedih saat melihat video Melody bernyanyi yang sangat viral sekarang. Pasalnya video itu sudah pasti ditujukan kepada Viola dan Arkan tanpa disadari oleh orang-orang. Yang tau hanya Ayna dan dia tidak rela jika Melody sakit.

"Cukup!" kata Ayna sambil menggebrak meja.

Viola dan Melody kini sama-sama menatap Ayna.

"Kenapa dah?" tanya Viola.

"Cukup la,mel. Gue benci keadaan ini dan gue benci untuk memberitahukan ini. Melody suka sama Arkan." tutur Ayna.

Viola menaikkan sebelah alisnya. Apa temannya yang satu ini baru saja bercanda? Sayang sekali candaan Ayna kali ini tidak lucu. "Apasih, receh bat dah lu."

Melody hanya bisa pasrah. Ia tidak bisa menyangkal sebuah fakta yang baru saja diucapkan Ayna.

Kini Viola terheran karena kedua sahabatnya sama-sama diam. Ia menatap Melody lekat dan melihat raut berbeda dari temannya yang satu itu.

"Serius mel?" tanya Viola yang kini mulai bersatu dengan keseriusan.

Melody mengangguk ragu. Sudah seharusnya ia memberitahu hal ini agar tidak menjadi beban juga untuknya.

"Mel sumpah? Demi apa gue ga tau. Sorry mel. Gue ga tau kalo lo suka sama kak Arkan juga. Gu..gue minta maaf kalo udah--" ucap Viola kepada Melody.

Melody hanya tersenyum sekilas. "Ngapain minta maaf sih La. Lo ga salah gue yang salah. Seharusnya dari awal gue udah cerita. Lagian bukan salah lo kok kalo suka sama Arkan. Dia itu idaman banget dan banyak yang suka dan lo seharusnya seneng dong La karena dia milih lo diantara banyaknya orang yang mau sama dia."

Viola menggeleng, "Gak! Sekarang gue malah ga seneng Mel. Gini deh, gue ga akan terima kak Arkan."

"Kenapa?" tanya Melody.

"Mel. Kalo kita suka sama satu orang yang sama kita harus berjanji untuk ngelepas orang itu bersama-sama. Hari ini gue mau buktiin itu ke lo." jawab Viola.

Melody kembali tersenyum. Kali ini senyum itu tampak sangat tulus. "Ga usah fikirin gue. Kebahagiaan udah di depan lo. Wajar kok kalo lo dapetin kak Arkan karena lo mau usaha. Jangan bikin usaha lo itu sia-sia La. Jangan fikirin gue, karena bahagia gue adalah ketika lo bisa tersenyum. Mending sekarang lo jumpain kak Arkan terus bilang kalo lo terima cinta dia."

"Tapi Mel.."

"Lakukan atau lo akan kehilangan kebahagiaan lo. Kesempatan ga akan dateng dua kali La. Mau lo terima atau tolak kak Arkan gue bakalan tetep ada disamping lo. Jadi tunggu apalagi? Find your happiness and answer!" tutur Melody.

Viola tersenyum mengangguk. Ia berdiri lalu memeluk Melody dalam. Sesaat lalu ia segera pergi dari kelas untuk menjawab cinta dari kak Arkan.

Ayna mematung menatap Melody. Bagaimana bisa gadis itu berkata seperti itu. Bagaimana bisa malaikat tinggal di bumi. Dia terlalu tegar untuk disakiti tapi inilah Melody.

"Are you okay, Mel?" tanya Ayna.

"Yah! I'm okay. Gue seneng karena bisa ungkapin semuanya. Rasanya sekarang nama Arkan udah lenyap gitu aja dari otak gue." kata Melody sambil tertawa.

Entahlah itu tawa tulus atau tidak. Tapi sekarang Ayna merasa senang hanya dengan melihat tawa Melody.

"Kantin yuk?" ajak Ayna.

Melody menggeleng, "Mager ah lagi merah. Lagian entar diliatin males banget gue."

"Ya mereka kan punya mata sih Mel wajar aja ngeliat."

Melody tetap menggeleng, "Mending baca udah mau masuk."

Ayna pun mengalah. Ia kembali duduk di sebelah Melody lalu membuka handphone nya. Biarlah kali ini Melody yang menang karena biasanya Ayna akan selalu menarik paksa gadis itu ke kantin.

•••

To be continued..

Yay! So,itu dia part 9 nya💚
Jangan lupa votement🔥
See you in next part!!

BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang