25: PUNCAK BAZAAR

1.9K 122 1
                                    

Karena bukan seberapa indah gaunmu atau seberapa tinggi hak di sepatumu yang menjadikanmu bernilai. Melainkan kepercayaan diri dengan menjadi diri sendiri yang membuatmu bernilai tinggi.

-Irama Melody Clasininda-

r e p i t i e n d o

Suara dentuman musik dari disk jockey diatas sana membuat suasana malam di lapangan Srendana menjadi semakin heboh. Sudah hari ketiga dan seperti biasanya, dan tadi sore adalah puncaknya. Untuk merayakan keberhasilan bazar tahun ini, SMA Srendana mengadakan sebuah party kecil-kecilan yang diadakan malam ini di sekolah. Pesta khusus untuk murid Srendana.

Melody sebenarnya malas untuk datang ke pesta seperti ini. Apapun itu namanya, kalau tempat ramai ia tidak suka. Melody lebih suka suara derasnya hujan dan ditemani dengan alat musik atau sebuah novel daripada harus terjebak dengan suara jedag-jedug dan ditemani ramainya orang.

Kini semua yang ada disini menggunakan pakaian serba hitam. Para gadis menggunakan gaun dan para pria menggunakan tuxedo. Ada juga sebagian yang menggunakan kaos dan rata-rata adalah anak Sastra dan anak Seni yang mengurus makanan dan berjalannya pesta ini.

Berangkat dengan kedua sahabatnya dan kini ia malah sendiri karena Viola sedang makan bersama Arkan dan Ayna mondar-mandir mencari pasangan untuk dansa nanti. Melody membenarkan gaunnya dan sedikit mengusap kakinya. Dia mengenakan gaun hitam off shoulders yang pendeknya sebatas paha namun dilapisi kain serupa gaun lagi yang menjuntai hingga kakinya. Dengan sepatu high heels berwarna silver dengan ukuran 3 cm yang membuat kakinya pegal. Dia tidak tau berdandan untuk siapa karena dia belum juga menemukan pasangan, tetapi bukan tanpa maksud tangannya mengikuti kata hati untuk tampil memukau malam ini.

Melody memilih berjalan ke tempat buah-buahan untuk mengambil potongan semangka dan duduk di taman belakang sekolah.

Taman cukup ramai dan dipenuhi oleh pasangan yang sedang makan bersama. Melihat itu membuat Melody sedikit jengkel, pasalnya para pasangan disini sudah pasti akan berdansa satu sama lain. Sementara dia masih belum juga menemukan pasangan dansanya. Melody memutar balik arah jalannya menuju ke ruangan musik. Lebih baik ia sendirian disana daripada harus menonton dansa di pinggir lapangan.

Ruangan musik terbuka lebar dan sedikit berantakan karena banyak alat musik yang dipakai untuk panggung. Didalam tidak ada orang, Melody memilih masuk lalu duduk di depan piano. Dia memakan potongan semangkanya sampai habis lalu membuka handphone nya.

Membuka instagram lalu melihat postingan netizen. Setelah bosan, ia keluar dari instagram dan membuka aplikasi lain. Begitu sampai beberapa saat hingga ia benar-benar merasa jenuh. Melody rasa ia harus kembali ke lapangan untuk mencari pasangan dansanya.

Kini ia sudah di lapangan. Melody lelah karena harus berjalan dengan sepatu hak ini. Tanpa sengaja Melody melihat Aldi bersama keempat sahabatnya, ada beberapa gadis dan juga Valerie. Valerie terlihat elegan dan sexy dengan gaun hitam tali satu dan bagian belakang gaunnya menampakkan punggungnya. Ia pun bergerak menghampiri kesana.

"Hai semuanya." sapa Melody saat tiba di pinggir lapangan.

Melody membenarkan rambutnya lalu sedikit menegangkan kakinya sendiri. Aldi menatap penampilan gadis ini dari atas sampai kebawah. Tidak hanya ia, begitu juga dengan beberapa orang disitu yang tidak lain adalah anak Asrendana.

"Lo? Melody kan? Wah, cantik banget." Adrian memegang pundak Melody lalu menepuknya pelan.

Aldi berdehem pelan. Mendengar itu, Adrian langsung menjatuhkan tangannya dari pundak Melody. "Iye, buset dah."

BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang