CHANCE - Chapter 37

Comincia dall'inizio
                                    

Aku tak menjawabnya, aku melirik Andrew yang tengah melepas semua pakaian nya hingga ia sama denganku, tanpa sehelai benang.

Miliknya langsung masuk ke dalamku. Penuh! Sial! Aku mengerang kenikmatan saat ia menggoyangkan pinggulnya seirama denganku. Ia memompa nya dengan cepat seakan ia juga menikmati nya. Erangan demi erangan keluar begitu saja dari mulut kami berdua, aku berdoa, semoga saja setelah ini aku tidak menyesal memilih jalan ini tuk kembali dengan laki-laki ini.

Setelah beberapa lama ia bermain dibawah sana, pelepasan kami dapatkan. Ia keluar di dalam perutku, dan tubuhnya langsung jatuh di sebelahku. Ia mencium bibirku lembut dan meremas payudaraku. Aku membalas ciumannya dengan mencoba mencari oksigen karena pelepasan kami begitu menyita tenaga.

"Aku mencintaimu."

Aku mendengar bisikan itu, lalu aku tersenyum, "Aku juga mencintaimu." Balasku sembari meringsut ke bekapan nya yang hangat.

Andrew menyelimuti tubuh kami yang telanjang. Ku harap keesokan hari akan menjadi awal yang indah bagiku. Tidak ada lagi luka atau hal menyakitkan apapun yang akan Andrew buat.

***

Author's POV

Keesokan harinya, sebuah kapal menghampiri kapal Jessi dan Andrew. Itu adalah kapal yang Leon sewa. Ia khawatir kenapa Jessi belum kembali ke Villa setelah ia membiarkan Andrew membawa nya dengan alasan jika laki-laki itu perlu waktu untuk berbicara dengan Jessi.

Leon pergi membeli sesuatu untuk Jessi, Diana, dan Flora yang tengah berjemur. Saat ia akan menuju ke sebuah toko es krim, seseorang memberhentikan langkah nya. Di hadapannya berdiri seorang Andrew Styles dengan kemeja santai yang semua kancing nya sudah terbuka dan mengenakan celana pantai.

Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan menanyakan apa yang akan mereka pesan. Ketika mereka berdua sudah menyebutkan pesanan nya, pelayan itu pergi dengan senyuman tersipu.

"Mau apa kau?" Tanya Leon frontal, Andrew berjalan maju dengan senyuman miring nya, "Aku perlu bicara denganmu secara gentle."

Leon menatap Andrew dengan seksama, lantas ia mengangguk. Kemudian mereka berdua duduk di sebuah cafe santai yang tak jauh dari mereka bertemu tadi. Leon memastikan jika tidak ada Jessi yang melihatnya bertemu dengan Andrew.

"Ada apa?"

"Kau terlalu terburu-buru, dude"

Leon mendengus pelan, "Aku tau kau ingin membicarakan soal Jessi. Kau mau apa?" Wajah Andrew perlahan melembut, Leon menatap nya heran.

CHANCE [END] #Wattys2019Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora