(35) Ahlan Wa Sahlan, Shaliha Alfathunnisa

Start from the beginning
                                    

"Ummi gak perlu mintak maaf. Alee bahagia karena doa Ummi, Alee melahirkan lancar dan selamat Mi."

Baiti mengecupi wajah anaknya berkali-kali, "Seharusnya Ummi menemani kamu lahiran tapi Ummi malah pergi."

"Gakpapa Ummi, lagian Alee gak sendiri ada Hero-nya Alee itu." Ia menatap Faisal yang tersenyum sok cool merapikan rambutnya ke belakang.

"Iiissshhh sok cool deh kalau dipuji" Cibirnya.

"Al, maaf yah kita gak ada pas kamu lahiran." Kata Raani menggenggam tangan Aleeta dan membawanya berpelukan.

"Gakpapa Ran. Doa kalian yang penting itu dan karena doa kalian aku selamat dan anakku juga sehat."

"Iiiiiihhh, ini Adik kecil aku ya Mi? Adik aku bisa dewasa juga yah." Ucap Zakki membawa Aleeta kepelukannya dan mengecup kepala Aleeta yang berbalut jilbab instannya.

"Selamat yah, Dek. Maafin kami gak ada pas kamu lahiran. Jadi Ibu yang baik untuk anak-anak kamu. Ingat! Kamu adalah madrasah pertama bagi anak-anak kamu." Zakki kembali mencium kening Aleeta sayang.

Ponsel Baiti berdering dan terpampang nama Abi di sana.

"Abi video call." Baiti segera menyentuh layar ponselnya dan mengarahkan pada Aleeta.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." Jawab mereka.

"Alee, Ya Allah Nak. Maaf Abi gak ada di saat kamu berjuang, Nak. Maaf."

Air mata Aleeta tak tertahankan, ia menangis karena melihat mata merah sang Ayah.

"Alee gakpapa, Bi." Jawabnya di sela isakan tangisnya. "Alee makasih karena doa kalian Alee selamat dan lancar melahirkan dan yang pasti Anak Alee sehat."

Faisal melangkah mendekati Aleeta seraya menggendong bayinya mengarahkan ke Abinya.

"MaaSyaAllah cucuku. Tabarakallah, Nak." Kata Agus.

"Sehat-sehat ya, Nak. Abi pulang lusa. Maaf Abi tadi mau pulang tapi keadaan gak bisa memaksa Abi buat pulang."

"Ya Allah gakpapa Abi. Tugas Abi lebih penting." Ucap Aleeta, air matanya kembali tumpah.

"Jangan nangis lagi, Nak. Abi janji InsyaAllah pulang lusa yah. Maafin Abi."

"Abi bukannya sebulan lagi di sana, Mi?" tanya Zakki.

"Enggak demi Alee, demi menebus kesalahan Abi. Abi akan pulang lusa." Agus yang menjawab pertanyaan Zakki.

Aleeta memeluk Baiti yang berada di sampingnya. Tadi sempat ia merasa kecewa dan sedih karena tidak ada keluarganya yang mendampingi dirinya saat hendak melahirkan tapi ia mati-matian membuang semua rasa itu karena Faisal sang suami siaga dalam hidupnya ini selalu bersama dirinya.

Dan perasaan itu Aleeta sesali karena saat ini mereka memohon maaf dan dirinya sungguh tak tega melihat keluarganya seperti ini.

"Abi... jangan pulang, tugas Abi lebih penting. Alee gakpapa Bi, ada Ummi, Kak Zakki, Raani dan laki-laki ini yang akan selalu menjaga Alee," Ia memandang Faisal sejenak, " jadi Abi tetap jalani tugas Abi."

Agus menangis walaupun ia sembunyikan tapi mereka di seberang sana tahu jika pria yang berumur setengah abad itu tengah terisak.

"Abi jangan pulang. Alee sayang Abi, I love you." Aleeta mencium layar ponsel Umminya.

"Love love love you more, Nak."

"Yaudah Abi pasti sibuk kan? Nanti Alee kirim wajah cucu Abi yah. Dah Abi Wassalamualaikum"

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now