(9) Ospek

5.7K 308 3
                                    

Sudah direvisi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Happy reading!!

***

Beberapa bulan yang lalu sebelum kelulusan, Raani dan Aleeta melakukan beberapa prosedur penerimaan beasiswa di salah satu perguruan favorit di kota ini. Dan setelah dua bulan kemudian, mereka melaksanakan ospek dan hari ini merupakan ospek terakhir yang mereka jalani.

Cuaca yang panas membuat mereka gerah berkumpul di auditorium kampus. Dan perintah terakhir yang diberikan oleh para kating atau kakak tingkat membuat Raani misuh-misuh, bagaimana tidak? mereka disuruh memburu tanda tangan serta foto bareng salah satu kating, gila saja, umpat Raani. Apalagi bagi calon MABA yang perempuan diharuskan berfoto dengan kating laki-laki begitu juga sebaliknya.

"Waktu 20 menit kalian harus kumpul di sini lagi dan sudah dapat fotbar serta tanda tangan senior."

"Oke, dimulai dari sekarang!!"

Raani dan Aleeta berjalan gontai mencari senior laki-laki yang kalem dan pendiam, mereka tidak suka dengan kating laki-laki yang sok cool ataupun sejenisnya.

"Al kita ke ujung sana." Raani melangkah diiringi Aleeta menuju pojok taman kampus, mencari-cari siapa tahu ada kakak senior kriteria mereka.

"Hay, sudah dapat fotbar sama tanda tangan senior?" tanya seorang laki-laki berperawakan manis, tak terlalu tinggi dan ia mengenakan kacamata. Mungkin dia orang yang dicari mereka berdua.

Raani melirik Aleeta yang berada disampingnya, Aleeta hanya menaikkan bahunya samar kemudian Raani mengarahkan pandangannya pada laki-laki itu dan mengangguk ragu.

Laki-laki itu tertawa, "Calm baby! jangan takut sama kita. Bro ... ada fans nih!" teriaknya ke arah belakang. Raani dan Aleeta melongo saling pandang.

Saat ini juga mereka sangat membenarkan kata-kata 'Dont judge someone based on cover!' penampilan seperti kutu buku taunya kutu kupret! pikir Raani.

Tiga orang senior lain berjalan menghampiri mereka berdiri.

Sial! Mereka berdua terjebak, apa yang tidak diinginkan terjadi. Sungguh... Raani mengutuk keinginannya menuju tempat ini.

Raani segera menarik tangan Aleeta untuk pergi dari sana namun suara salah satu dari mereka menghentikan langkah Raani.

"Waktu tinggal 10 menit lagi loh. Kalian mau dipermalukan sama Indah cs?"

"No prob! daripada kita dicap sebagai fans kalian!" seru Raani kembali berbalik dan melangkah diiringi oleh Aleeta.

"Gimana, Ran?" tanya Aleeta setelah mereka duduk di bawah pohon, frustrasi karena sedari tadi mereka tak menemukan senior kriteria mereka.

"Yaaa gimana? dihukum? oke-oke wae aku mah. Daripada kita disebut sebagai fans mereka," jawab Raani santai.

"Kalian gak tahu gimana Indah cs kalau mengerjai MABA," sahut sebuah suara dari arah belakang, "Maafkan ucapan Gun tadi yah." Lanjutnya

"Sumpah, kita niat untuk membantu kalian. Kita juga enggak akan nganggep kalian idola kita, Dek."

Aleeta melirik Raani. Raani membalas dengan wajah datar.

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang