(2) Kerja Kelompok

9.2K 495 0
                                    

Sudah direvisi

***

Aleeta sedang menunggu teman-temannya datang, semua kebutuhan untuk membuat tugas sudah disiapkan, tak hanya itu makanan dan minuman pun sudah dipersiapkan di meja panjang yang terletak di ruang tengah.

Zakki---sang kakak---yang melihat adiknya itu masih menonton TV dengan santai lantas bertanya kenapa teman-temannya belum terlihat dan Aleeta menjawab hanya dengan bahu yang terangkat sambil mulutnya mengerucut.

Lalu kemudian dia berucap, "Mereka ngaret! malesin banget sih." Membuat Zakki terkekeh dan meminta dirinya harus bersabar.

Tak lama kemudian, suara motor terdengar membuat Aleeta bergegas menuju ruang tamu, membukakan pintu dan sosok Faisal yang masih berada di atas motor ninja miliknya melebarkan cengiran padanya.

"Sorry, Al telat," ucapnya. Aleeta berjalan membukakan pagar meski jantungnya berdegup karena berdekatan dengan motor besar yang menjadi traumanya hingga saat ini.

"Kok sepi, Al? belum ada yang datang ya?"

Aleeta mengangguk, "tau deh, janjinya jam 10, ini sudah jam 11 tapi masih aja ngaret."

"Raani juga belum datang?" tanya Faisal kembali dan Aleeta mengangguk membuat bahu Faisal merosot dan dia mengatakan tidak akan semangat jika tidak ada gadis itu, Aleeta hanya mampu tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Lalu sebuah jazz merah berhenti di depan rumahnya. Mereka saling lempar pertanyaan, bingung dengan pemilik mobil tersebut, pasalnya mobil itu terlihat asing.

Kemudian pintu penumpang mobil tersebut terbuka dan terlihat Aisyah keluar dari sana.

"Oohh, Aisyah ... Bareng Adimas ya?" tanya Aleeta dan ketika anggukan kepala dari Aisyah dia dapatkan, segera saja dia langsung membukakan pagar lebih lebar agar mobil Adimas bisa masuk ke halaman rumah.

Setelah mobil terparkir, Adimas keluar dari sana, mata Aleeta tak sengaja menatap tampilan laki-laki itu lalu setelah sadar dia langsung menundukkan pandangannya sambil berucap istighfar.

"Maaf ya, Al. Kita telat, tadi mobil Adimas mogok, jadi terpaksa nunggu lama," jelas Aisyah kemudian.

"Iya enggak apa-apa kok, sekarang tinggal nunggu Raani," jawab Aleeta memandang jalanan di luar pagar, dia cemas karena sahabatnya itu belum hadir, padahal rumah mereka tak terlalu jauh.

Jika gadis itu berhalangan hadir pastilah dia memberikan kabar padanya.

"Doi gue ke mana sih?" ujar Faisal berdecak kesal.

Dengan berusaha mengusir kecemasannya, Aleeta mengajak mereka masuk terlebih dahulu dan dia akan menghubungi Raani setelahnya.

"Gue ambil buku dulu di jok motor." Faisal berjalan menuju motornya sedangkan Aleeta dan Aisyah serta Adimaa sudah masuk.

Tin ... tin ... tin

Suara motor di depan pagar membuat Faisal mengalihkan perhatiannya dan senyuman bahagia tercetak setelahnya dia bergegas membuka pagar dan mempersilakan sang gadis pujaan masuk. Raani dengan sikap cueknya memasuki motor begitu saja.

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang