(24) Ijab Qobul; RaaniZakki

5.2K 307 1
                                    

Hy-hy Assalamualaikum.. lanjuutt lagi nih
Semoga jumat barokah yaak banyak yang baca, vote enden comment:D

Sudah direvisi!

***

Hari ini hari menebarkan bagi perempuan yang tengah duduk di depan meja rias yang berada di kamarnya, matanya berkaca-kaca mengingat hitungan jam ia akan menjadi seorang istri. Tanggung jawab orangtuanya kepada dirinya beralih kepada seorang laki-laki yang akan menjadi suaminya.

Tak hanya sebagai seorang anak, ia pun akan menjadi seorang istri dan harapannya ialah menjadi seorang istri sholiha bagi suaminya.

ALLAHUAKBAR... ALLAHUAKBAR

Adzan subuh berkumandang, perempuan itu mendengar suara muadzin yang terdengar tak asing baginya, senyum di sudut bibirnya terukir setelah kemudian beranjak dari duduknya lalu melangkah mengambil air Wudhu untuk menunaikan Sholat subuh terlebih dahulu sebelum akad nikah di mulai.

**

Aleeta berjalan memasuki rumah Raani sembaru mengukir senyuman manis, dirinya telah siap dengan gamis brukat berwarna abu muda berpadu khimar panjang plus cadar membuatnya semakin anggun, ia telah siap menjadi saksi dipernikahan sahabat dan kakaknya.

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara batuk dari seorang laki-laki seusia Abinya yang tengah duduk di sofa.

"Om Rahmat?" gumam Aleeta mengerutkan dahinya, laki-laki berkumis tebal itu tak melihat ke arahnya langsung saja ia kembali melangkah menaiki tangga.

"Assalamualaikum Raani..." Ucapnya dibalik pintu kamar perempuan itu.

"Waalaikumussalam Alee, masuk aja."

"Al, gimana? Apa aku kurang pas dengan semua ini?"

Aleeta tersenyum bahagia, "Maa Syaa Allah tabarrakallah Ukhti, kamu cantiiiiikkk banget..."

Raani tersipu malu, ia kembali memeluk Aleeta erat.

"Raani, ayooo kita ke masjid. Ijab Qobul sebentar lagi di mulai," kata Putri-Ibu Raani membenahi jilbab sang anak yang kurang rapi.

"Ayoo Al kita bawa pengantinnya," godanya pada putri sulungnya itu. Aleeta tertawa mendukung sedangkan Raani hanya menunduk malu.

...

"Subhanallah sebentar lagi ucapan sakral itu akan kamu ucapkan Zakki... sebentar lagi kamu akan memiliki tanggung jawab sebagai suami kepada istrimu. Abi harap kamu bisa membimbing rumah tangga mu dengan harmonis," pesan Agus pada putra sulungnya itu.

Zakki mengangguk mantap, keringat sudah bercucuran ditubuh dan wajahnya. Mulutnya terus komat-kamit membaca doa.

"Ummi berdoa semoga kamu menjadi suami yang Sholih, menjadi pemimpin yang baik agamanya untuk keluargamu dan selalu membawa keluargamu di jalan-Nya." Baiti menambahkan, ia mencium kening putranya lama.

Zakki memejamkan matanya ketika sang ibu mencium keningnya, 'Aamiin Ya Allah... izinkan hamba menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga hamba kelak.'

Semua tamu undangan memenuhi masjid Al-Munawarah pagi ini, seluruh keluarga kedua mempelai menyambut dengan ceria.

Zakki sudah duduk di depan penghulu dan wali Raani, Rahmat. Sang ayah yang meninggalkan perempuan itu sejak kecil hadir untuk menjadi wali pertama kali bagi Raani.

"Saya nikahkan engkau Zakki Al-Baihaqi bin Agus Salim dengan anak saya yang bernama Raani Assyfa dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." ucap Rahmat dengan satu tarikan nafas.

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang