(34) Akhirnya

5.1K 233 0
                                    

Faisal menutup pintu kamar mandi setelah dirinya membersihkan diri dan telah memakai kaos oblong beserta sarung yang melekat di pinggangnya.

Aleeta menggeser duduknya agar Faisal dapat duduk disebelahnya.

"Jadi... apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Faisal

"Tapi kamu jangan potong sampai aku selesai bicara."

Hanya anggukan yang diberikan Faisal.

"Raani bilang sama aku kalau Adimas, masih menyimpan rasa sama aku." Aleeta berhenti sejenak guna melihat ekspresi Faisal

Faisal bersikap santai, ia sudah  tahu dari Zakki

"Kamu gak-"

"Lanjutkan." Pinta Faisal, Aleeta heran dengan sikap Faisal yang biasa saja alih-alih khawatir ia jadi kesal sendiri

"Aku mau bertemu dengan dia besok, apa kamu mau beri aku izin?"

Faisal mengangguk, "Iya."

Tingkat kekesalan Aleeta semakin bertambah, "Kamu gak mau tanya aku kek, buat apa aku nemuin dia besok? Kok kamu gak bereaksi apa-apa sih?"

Faisal terkekeh dibuatnya, "Aku udah tahu pasti kamu mau menjelaskan sesuatu sama dia. Aku percaya sama kamu." Jawabnya

Alih-alih marah perempuan itu terpesona sendiri dengan ucapan suaminya itu langsung saja ia mendaratkan kepalanya pada dada Faisal.

***

"Jadi Kakak udah kasih tau Faisal?" Tanya Raani setelah mendengar bahwa suaminya itu sudah memberi tahu Faisal soal Adimas

"Terus Faisal mau beri Aleeta izin buat nemuin Adimas?"

Zakki mengangguk lagi

"Alhamdulillah... tapi, Faisal gak khawatir Alee nemuin 'mantan gebetannya?"

Zakki terkekeh kali ini, ia mengusap pucuk kepala Raani

"Khawatir banget dia mah. Karena kekhawatiran dia besok aku harus rela menghabiskan jam kosong demi menemani dia ngintai Aleeta dari jauh."

Raani tersenyum geli diusapnya pipi Zakki lembut, "Suami aku baik banget deh. Makin cinta jadinya."

"Kamu ngegoda aku terus, Dek." Zakki langsung mendekap tubuh Raani erat. Mereka tertawa bersama sebelum sang Putri kecil terjaga dari tidurnya.

***

Di sinilah Aleeta menunggu Adimas setelah Faisal memberinya izin dan ia menghubungi Adimas melalui Aisyah untuk mengajak laki-laki itu bertemu dengannya di sebuah caffe.

Aleeta mengecek jam diponselnya, mereka janjian pukul 13.00 dan sekarang sudah lewat 10 menit laki-laki itu belum terlihat batang hidungnya.

"Gak tepat waktu banget si Polisi satu itu!" gumam Faisal

Zakki memutar bola matanya, "Lo emosi karena khawatir mereka lari bersama kan, Sal?"

"Iyalah." Jawabnya sekenanya.

Tawa Zakki semakin kencang

Adimas terlihat keluar dari mobil miliknya yang ia parkir di depan caffe. Ia memasuki caffe tersebut dan menemui perempuan yang amat sangat ia cintai.

"Assalamualaikum Al. Maaf aku telat."

Aleeta hanya senyum kecil dibalik cadarnya.. Iya, perempuan itu menggunakan cadar saat ini.

"Waalaikumussalam, aku tolerin kok."

Adimas mengambil posisi duduk dihadapan Aleeta.

"Apa kabar Al?"

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang