(6) Aleeta dan Faisal

6.5K 362 2
                                    

Sudah

***

Faisal masih bimbang, apakah ia harus menemui Aleeta di rumahnya ataukah harus menunggu besok senin pada saat di sekolah untuk bertanya padanya. Akan tetapi, dirinya tak bisa menunggu lagi, dia harus tahu tentang Raani. Dan pada akhirnya, Faisal mengambil ponsel dan mencoba mengetikkan pesan namun segera dia hapus dan menyentuh simbol telepon. Dia memutuskan menelepon gadis itu.

Sambungan pertama tak ada jawaban dan kembali dia mencoba. Lama, teleponnya masih belom diangkat, dia mengacak rambutnya dan menggeram, "Si Aleeta ke mana sih."

Dan

"Hallo Assalamualaikum?" akhirnya gadis itu mengangkatnya. Langsung saja Faisal menjawab salamnya dan berkata, "Ustadzah Aleeta, ini saya Faisal." Candanya dan terdengarlah suara kekehan di seberang sana lalu Aleeta bertanya perihal dia yang tiba-tiba menelepon.

"Al bisa ketemuan di taman enggak?" Faisal langsung to the point yang mana semakin membuat Aleeta bingung.

"Di taman?" ulangnya.

Faisal mengangguk namun setelah sadar Aleeta tidak bisa melihatnya, dia menjawab, "Iya Al, urgent nih, bantu gue ya. Nanti gue tunggu di sana."

"Tapi, Fais, Kak Zakki baru pergi bareng ummi naik motor, abi baru aja pulang abis dinas, beliau pasti capek kalau aku minta anterin ke taman," jelas Aleeta berhasil membuat Faisal berdecak gemas, "Hidup lo, Al. Susaaah amat dah," ejeknya yang dibalas Aleeta dengan tawa di sana.

"Yasudah gini aja deh, ntar gue jemput lo di rumah."

"Tapi kamu pake motor gede itu lagi?" suara Aleeta yang beberapa menit tadi hening kini kembali terdengar.

Dengan sabar Faisal menjawab, "Iya, ustadzah ... mau pake apa lagi?" katanya sudah gemas, jika Aleeta adiknya mungkin sejak tadi sudah dia layangkan cubitan gemasnya

"Aku masih trauma lihat motor gede kayak gitu, karena motor seperti itu yang menabrakku dulu."

Faisal menghela napas, dia bisa menebak bahwa semuanya bisa dianggap sulit oleh gadis ini, lalu dia mengatakan jika dia akan membawa mobil ke sana. Tapi Aleeta melarangnya, dia tidak ingin merepoti dirinya dan malah memilih menggunakan taksi.

Buru-buru Faisal menegaskan, "Enggak! gue jemput lo sekarang, oke." Namun Aleeta masih membantah.

"Hellooooo ... Aleeta yang cantik, manis, cute, dan segalanya! di sini gue butuh lo, sudah seharusnya gue menjemput lo. Sekarang, bersiaplah gue akan ke sana sepuluh menit lagi." Memang benar sepuluh menit lagi, karena sejak berdebat dengan Aleeta dia sudah merampas jaketnya dan mengambil dompet serta kunci mobil. Jadilah saat ini dia sudah menuruni tangga menuju garasi.

"Oke. Dah Aleeta yang ternyata banyak bacot! gue tutup dulu, Wassalamu'alaikum."

Aleeta berceloteh yang kurang jelas terdengar di telinganya membuat dirinya hanya bisa terkekeh geli mendengar grasak-grusuk celotehan gadis itu.

"Wa'alaikumusalam," setelah puas dengan celotehannya akhirnya Aleeta membalas salamnya dan memutuskan telepon.

Baru saja Faisal ingin membuka pintu yang terhubung ke garasi, suara sang papa menghentikan geraknya.

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang