(31) Happy Day

4.4K 262 0
                                    

Sudah direvisi

Assalamualaikum guys... aku kembaliiii bawa cerita absurd yang banyak sekali kekurangannya):

Oh yaa... fyi ajaaa, aku langsung loncat setahun kemudian yaa di sini, biar gak bertele-tele atau ngulur-ngulur teruuuss gak ada ujungnya kayak sinetron indo *eh lupakan

Okeee semoga sukakkk yahh...

***

Setelah berjalan lebih dari setahun pernikahan mereka, Aleeta maupun Raani sudah Allah tiupkan nyawa di dalam perut mereka masing-masing. Tentu hal itu membuat keluarga bersyukur atas nikmat dan anugerah yang telah diberikan-Nya kepada keluarga mereka.

Hari ini tepat delapan bulan usia kandungan Raani sedangkan Aleeta baru memasuki empat bulan. Aleeta memang sedikit lama menunggu kehadiran calon buah hati namun dengan kesabaran dan ikhtiar serta tawakkal kepada-Nya, akhirnya Aleeta dan Faisal diberikan izin untuk merasakan kebahagiaan seperti yang dialami Raani dan Zakki beberapa bulan sebelumnya.

Semua keluarga besar berkumpul di rumah Agus, baik Mama Raani maupun Ayah Faisal sudah berada di sana bercengkrama dengan Agus dan Baiti. Sedangkan para pasangan muda duduk di balkon atas menikmati pemandangan yang tercipta begitu indaahh

"Iiihh aku gemes sama kamu Ran. Pipimu embul-embul gimana gituuhh!" Aleeta mencubit pipi Raani gemas.

"Kamu juga bakal seperti ini, tunggu aja beberapa bulan kemudian saat aku sudah kembali langsing dan kamu semakin endut." Raani menggoda Aleeta dengan cekikikan sedangkan yang digoda memberengut namun tak urung kembali menggoda Raani.

Faisal dan Zakki memperhatikan keduanya dengan senyuman yang tak terdeskripsikan.

"Dua bumil saling ejek." Ujar Faisal geleng-geleng kepala gemas.

Zakki terkikik, "Ada gitu yah, bumil saling goda biasanya bahas tentang bayi atau lahiran, laaah mereka?"

"Gue gak nyangka, Kak. Bakal nikah gak jauh beda sama Lo dan punya anak pun kita gak jauh beda."

"Hah, iya. Lo bener, rencana Allah memang indah ya."

Faisal mengangguk setuju lalu ia mengajak Zakki mendekati istri-istri mereka.
Setelah sampai di soffa yang diduduki kedua ratu itu mereka mengambil tempat disamping sang ratu masing-masing.

"Bumil gak boleh comel sayaaang." Faisal mencubit gemas pipi istrinya yang semakin hari semakin mengembung. Yakkali mengembung wkwk

"Iya, dari tadi kita dengar kalian saling goda. Apa sih salahnya pipi kamu chubby kayak gini, hm??" Zakki menghadapkan Raani untuk menatapnya.

"Aku bakal makin cinta kok meskipun kamu jadi istri paling enduuuuttt sedunia." Ucapan Zakki membuat Raani mencubit pipinya kesal, "Kak Zakki jahaaatttt!" teriaknya.

"Sstt... mulai sekarang jangan panggil aku Kakak lagi yah, nanti anak kita ikut panggil Kakak." Kata Zakki serius membuat Raani menatapnya kembali.

Aleeta dan Faisal yang menyaksikan drama ini hanya diam saling tersenyum.

"Terus Ran panggil apa?"

"Ayah." Jawabnya singkat.

"Ayah? kenapa harus Ayah? Gak mau Abi atau Papa?"

Zakki mengusap pipi Raani dengan lembut, "Karena dari dulu Kakak ingin sekali jika suatu saat menjadi seorang Ayah, aku akan dipanggil Ayah oleh anakku." Ia mengusap perut Raani membuat Raani melebarkan senyumnya.

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang