(7) Our Happiness

6.3K 328 0
                                    

Sudah direvisi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. jumpa lagi sama aku ni yang membawa cerita absurd hasil khayalan yang meluberr hehe

Langsung saja yuukk baca dibawah semoga sukaaaakk:)

***

Suasana tegang menyelimuti para siswa yang tengah mengerjakan soal try out terakhir yang sudah berlangsung beberapa hari yang lalu. Semua berharap bisa mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi favorit, maka dari itu semuanya mengerjakan soal tampak berhati-hati dan penuh perhitungan agar bisa masuk ke dalam 3 besar yang akan menerima beasiswa.

Begitupula bagi Raani dan Aleeta, mereka bekerja keras belajar agar mendapatkan beasiswa dan mereka bisa kembali bersama di kampus yang sama.

Dalam menit ke-75, Raani berhasil menyelesaikan pekerjaannya disusul oleh Aleeta 15 menit kemudian.

Setelah waktu mengerjakan soal habis, Faisal langsung mendekati kedua sahabat yang sedang duduk seraya berbincang-bincang sesekali tertawa bersama.

"Cara belajar kalian gimana sih, soal sulit kayak begitu kalian gunakan waktu yang enggak sampe 100 menit? gils ... mantul bener deh!"

Aleeta tersenyum menanggapi sedangkan Raani memutar bola matanya berusaha sok dingin.

"Al kita ngantin aja ayuukk ...," ajaknya pada Aleeta. Namun gelengan kepala yang dia dapatkan dan Aleeta mengatakan bahwa dia ingin pergi ke perpustakaan.

"Yaaaaaa Al, makan dulu aja yuukk. Laper nih."

"Aku mau balikin buku ini, kalau enggak sekarang takutnya lupa. Soalnya udah berapa hari, ini buku belum aku balikin padahal waktunya udah lewat," menyengir pada Raani lalu Aleeta mengarahkan pandangannya di tempat Faisal berdiri, "naaahhh ... Fais kamu temani Raani ya? kamu juga mau ke kantin, 'kan?"

Faisal membalas memandang Aleeta, dilihatnya mata gadis itu berkedip-kedip, dia terkekeh atas perbuatan Aleeta. "Ayuukk, Ran. Aleeta benar, aku lapar."

Raani sedikit ogah-ogahan namun Aleeta memaksanya berdiri dan mendorongnya untuk berjalan di depan Faisal. Aleeta terkikik sendiri melihat sahabatnya bersama Faisal.

Saat diperjalanan menuju kantin Faisal yang melamun tiba-tiba menabrak Raani yang berhenti di depannya. gadis itu menatap Faisal dan meringis malu seraya mengucapkan permintaan maaf dengan suara kecil dan gelengan dari Faisal yang dia dapatkan lantas membuat Raani melemparkan pertanyaan atas sikap Faisal yang tak biasanya.

"Kamu kenapa sih, Fais?" tanyanya kembali.

"Kamu kenapa kayak yang berubah gitu sih? kamu melamun pas lagi jalan. Aku panggil dari tadi enggak dengar, jadi aku pastiin kalo kamu enggak pergi ninggalin aku sendirian berjalan," todong Raani seraya melipat tangannya

"Aku enggak bakal ninggalin kamu di tengah jalan, Ran. Aku bakal selalu berada di mana pun kamu membutuhkan aku," jawab Faisal dengan pikiran yang masih kosong

"Gombal banget ... Kamu ada masalah sebesar apa sih? sampe-sampe berapa hari ini sikapmu lebih banyak diamnya?" tanya Raani penasaran

Masalah ku saat ini adalah keadaan kamu, Ran.

"Enggak ada ... hanya saja aku sedang berusaha enggak terlalu nunjukkin ke semua orang tentang perasanku padamu. Agar dirimu juga enggak benci dengan sikapku."

"Aku gak benci kok," Raani spontan mengucapkannya membuat Faisal tersenyum lebar.

"Hem ... maksudku---ah udahlah, aku lapar! buruan deh." Raani salah tingkah dan langsung membelokkan badannya meninggalkan Faisal yang menampilkan wajah bahagia seraya membatin

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang