CHANCE - Chapter 20

Start from the beginning
                                    

Leon duduk diranjang Jessi, "Kau di penthouse milikku. Tadi malam kau pingsan, dan aku tak tau harus membawamu kemana. Jadi.. Ya aku membawamu kesini."

Oh begitu.. Jessi mengerti. Tadi malam ia kehujanan setelah memutuskan pergi dari rumah Andrew dan bertemu dengan Leon. Selanjutnya ia tak mengingat apa-apa lagi, dan dapat ia pastikan ia telah pingsan saat itu.

"Kau ada masalah?" Tanya Leon berhati-hati, melihat ekspresi Jessi yang hanya diam, "Tidak apa jika kau belum siap bercerita." Lanjut Leon.

Leon keluar sejenak untuk mengambil sarapan milik Jessi. Tak lama ia sudah kembali dengan membawa sepiring bubur ayam dan juga susu putih hangat serta beberapa potong buah-buahan.

"Makan lah, kau sepertinya butuh asupan saat ini."

"Terimakasih, Leon."

Jessi melahap semuanya dengan begitu cepat. Memang ia sepertinya sangat butuh makan melihat ia sangat lahap menyantap sarapan yang dibawa oleh Leon.

"Leon? Jam berapa sekarang?"

Leon melihat arloji di tangannya, "Sembilan. Ada a-"

"Astaga! Aku terlambat!! Aku harus bekerja, Leon!" Belum lagi Jessi sempat beranjak dari ranjang, tubuhnya malah kembali terduduk karena Leon menahan lengan perempuan itu.

"Kau tidak boleh bekerja saat ini. Apa kau tidak sadar jika kau butuh banyak istirahat, hm?"

"Tapi Leon.. Lidya bisa marah besar padaku ji-"

"Aku sudah meminta izin padanya tadi pagi. Dan bos mu sudah mengizinkannya." Jessi terpaku mendengar ucapan Leon. Secepat itukah Leon bertindak?

"Baiklah."

-

Andrew kembali menyibukkan dirinya dengan beberapa pekerjaan serta rapat yang harus ia hadiri. Bangun dengan keadaan Jessi tidak berada dirumah, itu membuat suasana sedikit terasa beda. Walau ia dan Jessi baru tinggal di satu atap, namun pengaruh Jessi yang cerewet itu membuat Andrew merasakan hampa jika perempuan itu tidak ada.

"Dude?!! Kau melamunkan apa?" James mengagetkan Andrew yang ia perhatikan sejak tadi hanya berdiam diri seperti bukan dirinya yang sesungguhnya.

"Bukan apa-apa." Jawab Andrew ketus.

"Apa kau tau Leon Hale?"

"Um, ya. Aku tau. Ada apa?" Alis James tertarik sebelah, "Bukan apa-apa. Ini belum saat nya." Jawab Andrew dan kembali memilih untuk menyibukkan dirinya pada pekerjaan nya.

***

Sudah selang beberapa hari Jessi tinggal di penthouse milik Leon. Ia tidak bisa jika terus begini, ia harus segera pindah atau tidak Andrew akan mencelakai Leon karena nya.

"Kau mau kemana?" tanya Leon saat mendapati Jessi sibuk memasukkan pakaian nya ke tas yang kemarin malam ia bawa, "Aku harus kembali ke apartemenku, aku ingat jika aku masih bisa tinggal disana karena pembayaranku sisa beberapa bulan kedepan lagi."

"Tidak, lebih baik kau disini saja Jessi."

"Tidak, Leon. Jika aku terus disini, kau akan celaka. Andrew akan berbuat sesuatu padamu dan itu semua karena aku!"

"Ada apa? Kenapa dia sampai mau mencelakaiku?" tanya Leon penasaran, "Aku tidak tau. Ini semua rumit, Leon. Lain kali akan aku ceritakan padamu, tapi tidak saat ini. Maaf."

Dengan segera Jessi mengemasi semua barang-barang yang lain, "Kalau begitu aku akan mengantarmu." Jessi menatap Leon lalu menggeleng, "Kau harus segera bekerja, Leon. Tidak apa, aku bisa menggunakan taxi saja."

"Tidak. Kali ini kau tidak boleh membantahku, oke?"

"Kau sama saja seperti Andrew, Leon. Pemaksa."

"Aku memaksamu untuk kebaikan. Tidak seperti nya, dia terlalu brengsek untukmu, Jessi."

Jessi terdiam, ya dia sadar sekali. Leon dan Andrew adalah dua sosok yang berbeda. Walaupun ia sering menghabiskan waktu bersama Leon dan sudah lama mengenal laki-laki itu, entah kenapa hatinya terlalu cepat jatuh ke dalam laki-laki brengsek si pemaksa itu.

To Be Continued.

-

Yeyeye update😂 eh iya aku ada kabar nih, aku ada ikut lomba yang diadakan oleh grasindo publisher yang bekerjasama dengan sweek. Disitu aku upload cerita MHW dan mungkin TPT akan aku masukan juga sebagai karya untuk lomba. Jadi jika kalian baik nih, bantu vote dong cerita aku biar aku menang :') Vote dari kalian sangat penting buat aku😇 Kalian bisa cek link nya di profil instagram aku ya

@fitrisrhstti ⬅⬅⬅⬅ terimakasih :)

Eh iya, jangan lupa vote yaaa untuk part ini. Jangan jadi silent readers dong😑

-

©Next ➡ Chapter 21©

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now