CHANCE - Chapter 18

Começar do início
                                    

"Jessi? Are you ok?" Peter ikut memelukku dengan erat seakan ia ikut sedih karena aku menangis. Selama ini aku tidak tau harus membagi kisah dengan siapa, mungkin ini saatnya aku buang jauh-jauh masa laluku yang kelam melalui Leon sebagai sandaranku.

"Kau sudah mau bercerita?"

Aku mengangguk.

Aku berjalan bersama Edward di tepi jalan. Ditemani remang-remang lampu jalan yang begitu banyak. Mobil Edward ban nya pecah, jadi kami memutuskan untuk sekedar duduk di sebuah club didekat sini.

"Kau mau minum apa, Sugar?"

"Apa saja." ucapku lalu mengeluarkan sebuah ponsel milikku sekedar menghilangkan bosan.

Edward berbicara pada bartender itu dengan sedikit pelan. Entah apa yang mereka bicarakan, namun aku tidak perduli. Mungkin itu urusan para laki-laki? Entahlah.

"Ini dia sayang.. Minumlah." Edward memberikan aku segelas alkohol, aku menatapnya heran dan sedikit mengernyit saat mencium bau nya yang begitu menyengat, "Apa ini?"

"Hanya whiskey. Coba lah." Edward mengambil gelasku lalu menyuruhku untuk segera minum. Aku tersedak saat Edward mendorong gelasnya dengan cepat sehingga mau tidak mau aku menelan semua minuman itu. Seketika kepalaku pusing, aku bahkan merasakan perutku yang seperti teraduk.

"Semoga mimpi indah, Sugar." Cengiran Edward menjadi pandangan terakhirku saat mata ini tak dapat menahan beratnya kelopak.

-

Saat aku terbangun, aku berada disuatu ruangan. Remang, tentu saja. itulah hal yang aku tangkap saat membuka mata. Lampunya begitu remang. Aku merasakan nyeri ditubuhku, khususnya di bagian bawah sana. Kepalaku terasa amat pusing dan sedikit nyeri.

Ada sebuah gerakan disebelah ku dan membuat aku terlonjak kaget saat mengetahui ada seseorang yang tidur disebelahku. Sialan!! Aku mendorong tubuh itu agar menjauhiku. Aku tidak mengenalnya! Aku tidak tau siapa dia!! Aku melihat pakaianku yang ternyata tidak aku kenakan!

CHANCE [END] #Wattys2019Onde histórias criam vida. Descubra agora