"Malah sebaliknya pa. Dia sebentar lagi bakal dipindahkan perawatannya ke Singapura," jawab Jason dengan nada sedih.

Jason menunduk, menatap surat hitam yang dituliskan Deeva untuknya.
"Ini surat Deeva tulis buat Jason, pa."

"Baca dong?" ucap pria dihadapannya seperti bertanya.

Jason menggeleng.

"Kenapa?" tanya ayahnya.

"Takut aja."

Ayahnya nampak tersenyum penuh arti.
"Kamu gak boleh berhenti melangkah hanya karna takut mencoba. Jika itu tujuan kamu, kenapa tidak?"

Jason mendengus berat.

Dengan tekad yang masih ragu, tangannya bergerak membuka surat itu dan mendapatkan secarik kertas putih dan satu surat lagi berwarna abu-abu yang berukuran lebih kecil di dalamnya.

Tatapannya lebih beralih kepada surat abu-abu itu dan membaca tulisan di depan surat itu.
Lo boleh baca surat ini setelah gue bener-bener sudah kembali di hadapan lo. Jika belum? berarti belum waktunya lo mengetahui isi di dalam surat ini.

Jason simpulkan, surat abu-abu itu hanya boleh ia baca setelah Deeva kembali. Ia benar-benar penasaran dengan isinya.

Jason beralih kepada secarik kertas yang terlipat dua. Dengan perlahan Jason membaca kata demi kata yang tertulis di kertas itu.

To :  Jason Argya

Kamu, adalah orang yang mengajariku betapa pentingnya setiap detik dalam sebuah pertemuan.

Ingatanku seolah terputar akan saat pertama kali kita bertemu. Saat pertama kali kita bertegur sapa, saat pertama kali aku percaya akan adanya sihir dibalik senyumanmu.

Aku bagaikan orang yang tercandu akan senyummu, akan suaramu, akan canda tawamu, dan akan tatapanmu.

Tapi semua itu bagaikan obat untuk menenangkan sesaat hatiku yang resah.

Tapi itu benar, kamu bagaikan obat yang selalu menangkan diriku. Tanpa kamu sadari, kamulah yang berhasil membuatku bertahan sampai sekarang ini.

Aku tak tahu apa yang salah dengan diriku. Jantungku seolah berdesir seperti ombak yang tertiup terpaan angin. Mataku sedikit pun tak ingin beralih dari tatapan teduh milikmu. Dan kamu tahu artinya? aku mencintaimu.

Percayalah, hatiku tidak baik-baik saja saat menulis ini. Aku takut, aku tak bisa melihatmu lagi dan begitu juga sebaliknya. Aku rasanya ingin berteriak kepada takdir yang begitu teganya memisahkan kita dengan cara seperti ini.

Ini mungkin tak mudah bagiku. Bagimu juga. Tapi ini yang terbaik untuk kita.

Tapi aku yakin, aku pasti akan kembali melihatmu. Dan aku harap saat itu adalah saat yang tepat untuk kita bersama. Aku memang terlalu mengharapkan perasan kamu akan selalu sama.

Ini bukan sebuah perpisahan. Tak ada perpisahan yang akan terjadi di antara kita, sekalipun itu tidak mungkin, aku tidak ingin ada perpisahan.

Jangan berhenti melangkah. Jangan berhenti berlari. Aku hanya beristirahat sebentar, dan setelah itu aku akan mengejarmu. Itu harapanku.

Aku tak ingin mengucapkan salam perpisahan. Karena ini bukan perpisahan ingat? Aku hanya ingin menyampaikan, jangan berhenti percaya dengan harapan, Jason. Terkadang sesuatu hal terjadi karena sebuah harapan.

Tetaplah bersinar seperti matahari sesungguhnya, jangan berhenti hanya karena kamu tak dapan menyinari bulan yang hilang saat ini.

Dan, satu hal yang perlu kamu ketahui. Ini rahasiaku yang sudah kamu ketahui.
Hati ini telah memilihmu.

You're the sun, and im the moon. Remember that, my sun.
-from your moon.

Jantung Jason seolah berhenti sesaat. Hatinya begitu sakit setelah membaca kata demi kata yang tertulis untuknya.

Ia kembali melipat kertas itu dan memasukannya kedalam amplop surat yang berwarna hitam itu. Tatapannya beralih kepada surat lainnya yang  berwarna abu-abu.

Jason tersenyum kecut lalu kembali menatap ayahnya.

"Apa yang kamu ragukan Jason?" tanya ayahnya.

Jason menghembuskan napasnya berat.

"Jika hati yang kamu inginkan sedang berjuang melawan maut apakah kamu ingin meninggalkannya?" tanya Ayahnya lagi.

"Deeva benar pa, setiap detik sangat berharga dalam sebuah pertemuan. Kepercayaan sangat berharga dalam sebuah perpisahan, dan setiap detak jantung akan terasa sangat berharga saat kami dipertemukan kembali. Dan itu akan terjadi," jawab Jason.

"Karena hati Jason telah memilih dia."


-TAMAT-































EH BELUM DENG :V

Bersambung maksudnya:v

HOLA PEMBACA RPA^^

Gak terasa ya, bentar lagi cerita ini mau tamat:"

Habis ini 'last part' lalu udah 'Epilog' :(

tenang aee, aku bakal kasih 'extra part' kok.

Dan setelah itu....

RITIRARSI PER AMORE 2  bakal muncul gengs. hehe

OKE JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT GUYS!

SEE U!

eliciaaprilia

Ritirarsi Per Amore [COMPLETED]Where stories live. Discover now