42

475 53 24
                                    

"Cinta itu seperti dinding kamar gue, iya abu abu."

-david

---

Jarum jam menunjukan pukul sepuluh pagi.

Pada saat ini kegiatan yang diberikan adalah bebas sampai satu jam kedepan, sebelum pergi ke taman safari pada jam dua belas nanti.

Diberikan kebebasan adalah suatu kebahagiaan yang sangat sederhana bagi mereka.

Ada yang istirahat di kamar mereka masing masing, ada yang berkeliling villa, ada yang nongkrong di taman belakang, dan mereka berempat ini sekarang sedang berada di rooftop untuk sekedar menghilangkan kebosanan.

siapa lagi kalau bukan Deeva, Vanya, Jason dan David.

"Gue senang banget guys!" ucap David.

"Gue saranin abaikan dia," ujar Vanya acuh tak acuh.

"kenapa lo?" tanya Jason.

"Karena akhirnya jomblo berkah kumpul lagi walaupun kurang satu personil, yeayy!" jawab David semangat.

*krik-krik*

Wajah David berubah jadi masam karena tidak ada sahutan dari teman-temannya.
"Kalian gak senang?" protes David.

"Seneng," Jawab Deeva, Vanya dan Jason datar.

"gak seru banget sih!" gerutu David.

"Eh btw kalian udah baikan?" tanya David kepo kepada Deeva dan Jason.

"Kepo banget sih lo!" balas Vanya sambil menoyor kepala David.

"Gue cuma nanya!" jawab David tak terima.

"Atau jangan-jangan...," ucap David lagi dengan tatapan curiga menatap kedua orang yang ada di depannya itu.

"kalian berdua backstreet lagi dari Daffa!" tuduh David.

"YA ENGGA LAH BAHLUL!" jawab keduanya bersamaan.

David memandang mereka dengan senyum kepuasan.

"Jodoh banget sih kalian," ucap David sambil memainkan matanya genit.

Vanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah pacarnya sendiri.

"Cinta itu seperti dinding kamar gue," ujar David.

Mereka bertiga menatap David dengan heran.

"Abu-abu," lanjutnya lagi.

Yang lainnya hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Cinta juga seperti kulit jeruk," ucapnya lagi.

"Iya, hijau dan oranye." jawabnya sendiri.

"Gak nyambung banget!" celutuk Vanya.

"Cinta itu seperti kertas. Bergaris-garis," lanjut David lagi semakin melenceng.

"Cinta itu seperti upil gue. mengganggu, tetapi bermakna."

Deeva, Vanya dan Jason memandang heran David.

"CINTA ITU SEPERTI LO...!" tambah Jason

"GAK JELAS!" jawabnya sendiri.

Ritirarsi Per Amore [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang