44

508 52 7
                                    

"Aku bisa menjadi bunglon didepanmu."

-Jason Argya

---

Deeva melangkahkan kakinya tanpa semangat.

Ia cukup menyesal tidak mengikuti tur dan lebih memilih menemani Jason.

Tapi kenyataannya ia tidak sama sekali menemani Jason, ia hanya diam di kamarnya setelah pertengkaran hebat tadi pagi dengan Jason.

Dan sekarang sudah waktunya acara api unggun.

Jika bukan karena kejadian tadi pagi, ia sekarang pasti sangat bersemangat dalam acara yang satu ini.

Vanya yang berjalan di samping Deeva mengerutkan keningnya melihat perubahan sikap Deeva.

Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gini nih. Baru aja baikan udah musuhan lagi," gerutu Vanya.

Deeva tidak berniat membalas ucapan Vanya. Ia terus melangkahkan kakinya tanpa rasa semangat menuju halaman belakang Villa dimana tempat itu dijadikan untuk tempat acara api unggun malam ini.

Ia duduk di deretan kelompok dua tepatnya di antara kakak kelasnya yang bernama Kiara dan Leni.

"Lo kenapa gak ikut tur tadi pagi?" tanya Kiara sambil menoleh sekilas.

"Gak enak badan aja," jawab Deeva berbohong.

"Padahal nih ya seru banget tadi, ngunjungi tiga tempat lagi," tambah Leni.

Deeva menghembuskan napasnya berat menyesali pilihannya.

Acara api unggun pun dimulai. Ia dapat melihat laki-laki yang berjabatan sebagai ketua osis itu berdiri di depan mereka semua, tepatnya di samping tumpukan kayu yang akan menjadi api unggun nantinya.

"Selamat malam teman teman," ucap Jason dengan suara baritonnya.

"Selamat malam," jawab semuanya.

"Disini saya mewakili panitia kegiatan mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran kalian semua malam ini. Dan saya juga meminta maaf sebagai ketua osis karena tidak dapat mengikuti acara tadi pagi di karenakan urusan yang mendadak," ucap Jason lagi sedikit berbohong.

Mendengar ucapan Jason, Kiara dan Leni menoleh ke arah Deeva dengan tatapan curiga.

"Kalian...? bolos bareng ya?!" tuduh Kiara sedikit berbisik.

"Ha? ya enggak lah. Yaa...
g-gue juga baru tau kalau dia gak ikut Tur," jawab Deeva gugup.

Kiara dan Leni mengangguk meng-iyakan, Deeva bernapas lega.

"Dan karena jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, kita akan memulai acara ini yang di pimpin oleh Ibu Tiara. Bu tiara saya persilahkan," ucap Jason lalu ia berjalan ke kelompok dua setelah Bu tiara mengambil tempat berdirinya tadi.

Jason duduk tepat di belakang Deeva, tepatnya ia sengaja.

Acara api unggun pun dibuka dengan penampilan yel-yel dari masing masing kelompok lalu bernyanyi bersama dan puncaknya penyalaan api unggun oleh kepala sekolah.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, acara api unggun mereka terlaksana dengan sukses. Sekarang seluruh siswa siswi diberikan kebebasan sampai jam dua belas malam dengan syarat tetap di halaman belakang villa itu.

Jason menggunakan kesempatan itu untuk menghampiri Deeva yang sedang duduk di hamparan rumput sambil menghadap ke arah api unggun yang masih menyala.

Ritirarsi Per Amore [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang