(30) Ijab Qobul; AleetaFaisal♡

Start from the beginning
                                    

"Sah?"

"SAH!" Teriak semuanya antusias.

"Alhamdulillah..."

Faisal bisa bernafas lega kali ini, ia sujud syukur karena Allah Azza Wa Jalla telah melancarkan proses halalnya.

Aleeta masih menangis dengan perasaan lega, ia memeluk erat Umminya setelah beralih pada Raani yang memancarkan kebahagiaan diwajahnya.

"Sahabatku telah menjadi seorang istri, kita sama-sama belajar menjadi istri sholiha yaaaa..." Kata Raani membalas pelukan Aleeta.

"Raani," lirih Aleeta

Selesai berpelukan dengan para wanita terdekatnya, Aleeta dituntun untuk berdiri dan ketika berdiri, ia sudah melihat Faisal yang terlihat baru menghentikan langkahnya, laki-laki itu ditengah Zakki dan Rafi'

"Sebelum Adek jelek gue beralih pada suaminya, gue pengen peluk dia untuk terakhirnya." Zakki melangkah beberapa langkah untuk memeluk Adik tunggalnya.

Kedua kakak adik itu saling berpelukan haru, "Kak Zakki ...."

"Tetap menjadi Adik sholiha kakak yah, jangan membantah suamimu dan jadilah istri yang sholiha." Zakki mengecup kening Aleeta tak hentinya.

Faisal tertawa pelan membayangkan beberapa tahun yang lalu saat ia mengejar perempuan itu.

Mereka tertawa di sana, Aleeta melirik ke arah Faisal yang dengan santainya ikut tertawa tanpa menarik tangannya untuk dipasangkan sebuah cincin lalu mencium keningnya seperti yang dilakukan Zakki pada Raani dulu.

"Sudah tertawanya, sayang? Apa cincinnya sudah dipasang?" tanya Baiti yang baru saja datang bersama para orangtua di keluarga ini.

"ASTAGFIRULLAH! Aku sampai lupa." Faisal segera merogoh saku jas nya dan menemukan kotak kecil berwarna merah muda kesukaan Aleeta.

Faisal menatap Aleeta lama dengan tatapan sendu, Aleeta buru-buru menunduk ditatap seperti itu.

Faisal menyentuh jemarinya dan menyematkan cincin pada jari manisnya kemudian dengan perasaan gemetar, Aleeta melakukan hal yang sama setelahnya ia mencium punggung tangan Faisal, untuk pertama kalinya ia merasakan tangan laki-laki lain kecuali keluarganya.

Faisal tak mencium keningnya karena laki-laki itu berpikir Aleeta akan kembali menjauh jika ia mencoba mencium keningnya, Faisal cukup trauma karena tarikan yang Aleeta berikan saat ia menyentuh tangan perempuan itu.

***

Acara sudah selesai sekitar satu jam yang lalu dan tinggal lah dua insan yang berdiam diri dengan keheningan pada pikiran mereka masing-masing. Faisal mencoba menelusuri kamar Aleeta dari sudut ke sudut yang ber-wallpaper pink-ungu itu sungguh ia baru tahu kalau Aleeta sangat sangat feminim sekali.

"Hhmm." Deheman kecil Faisal spontan membuat Aleeta sedikit mengangkat kepalanya.

"Hm," balas Aleeta. Faisal berjalan memberanikan diri mendekati Aleeta walaupun hatinya masih trauma.

"Al, sebelum nikah kita nggak saling canggung seperti ini, kita juga bukanlah pasangan yang tidak saling kenal tiba-tiba dinikahkan tapi-"

"Kamu terpaksa kan menikah denganku?" potong Aleeta datar, Faisal kaget mendengarnya barusan, "Maksud kamu apa, Al?" tanyanya lembut menatap perempuan yang entah kenapa berseudzon dengannya.

"Kamu... Pertama, kamu lupa memakaikan cincin ini. Dua, kamu gak sebahagia Kak Zakki dulu saat menikah. Tiga, kamuuu..." Aleeta menggantung ucapannya sedangkan Faisal setia menunggu kelanjutannya.

"Ketiga?"

Aleeta berbalik membelakangi Faisal, "Tiga... kamu gak mencium kening ku lalu membacakan sebuah doa di-" ucapannya tepotong saat lengannya ditarik Faisal menghadap laki-laki itu.

Aleeta menunduk malu ditatap Faisal sedekat ini, perlahan Faisal mengangkat dagu Aleeta kemudian tanpa Aleeta sangka, keningnya dikecup Faisal dengan sangat lama lalu laki-laki itu membacakan sebuah doa diubun-ubun nya dan kembali mencium pucuk kepalanya.

"Maaf, tadi aku ingin melakukannya tapi... aku trauma Al, aku takut saat aku hendak mencium keningmu, kamu malah menjauh." Ungkap Faisal jujur, ia tak malu mengatakan semuanya toh Aleeta juga jujur padanya.

Aleeta terkekeh, "Maafkan aku Fais..."

Faisal mengusap pucuk kepala Aleeta yang masih terbalut jilbab, "No problem istriku"

Aleeta mengerjapkan matanya, pipinya memerah membuat Faisal mengangguk tersenyum, "Istriku." Wajah Aleeta semakin merona saat itu juga, ia tak bisa menyembunyikan rona diwajah nya karena Faisal menggenggam tangannya.

***

Aleeta terbangun saat suara adzan berkumandang, ia segera bangkit dari kasur setelah membangunkan Faisal dengan satu bisikan halus dan laki-laki itu langsung terjaga dari tidurnya.

"Faisal bangun, sudah adzan," bisiknya terdengar begitu lembut di telinga Faisal lantas ia langsung membuka mata.

Ia tersenyum tanpa diketahui Aleeta saat perempuan itu berjalan menuju kamar mandi. Ia bahagia telah memiliki Aleeta sepenuhnya dan begitu juga perempuan itu telah memiliki dirinya sepenuhnya.

Sungguh Faisal sangat bahagia, ia tersenyum sendiri hingga Aleeta sudah keluar dari kamar mandi ia masih duduk santai di kasur dengan senyuman tak kunjung luntur, Aleeta heran dengan suaminya itu.

"Fais, buruaaann mau sholat jamaah di masjidnya ketinggalan?"

Ia segera berangkat dan mendekati Aleeta yang tengah memakai mukenahnya.

"Istriku jadi comel gini yah setelah menikah," godanya seraya mengedipkan sebelah matanya.

Aleeta blushing ia hanya mampu menunduk malu.

***

Alhamdulillah bisa lanjut... makasih yaa udah mau ngasih vote nya, makasih banyakkk...
Syukron jiddan guyss..
Wassalamualaikum.

Anjeni Meis
15 Apr 2018

Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now