Kecewa

4.3K 308 12
                                    

Suara burung bernyanyilah yang menyadarkan Taehyung bahwa ini sudah pagi. Ia masih bergeming, membuka matanya sayu, mencoba mengais nyawa yang sempat melayang. Kemudian, dirasakannya angin pagi berhembus dari sela jendela, itu dingin sekali, dan Taehyung semakin merapatkan jaket serta menaikkan selimut sampai dagunya.

Taehyung melayangkan pikirannya, mengarungi segala hal yang akam dilakukannya hari ini dalam kepalanya yang terasa berat. Hari ini ada kelas pagi, dan sial sungguh sial sekujur tubuhnya terasa lemas tanpa sebab.

Ia coba gerakkan tubuhnya, namun yang ia dapat rasa sesak di dada dan nyeri di tubuh kirinya.

Padahal nanti ada presentasi.

Haruskah Taehyung mengenakan mantel atau jaket atau apapun itu yang mungkin bisa menghangatkan tubuhnya dari dinginnya pagi juga pendingin ruangan di kelas nanti?

Ah, jangan lupa ingatkan Taehyung untuk membawa obat pereda nyeri.

Dan jangan lupa ingatkan Taehyung untuk melipat jas laboratoriumnya yang baru kemarin sore diangkat dari jemuran, dan flashdisk berisi bahan presentasi kelompoknya nanti.

Ah...,

Kelompok, ya?

Sebetulnya Taehyung tidak tahu harus menyalahkan siapa, atau membenarkan siapa?

Pasalnya, ia sudah membagikan tugas pada masing-masing anggotanya (padahal dirinya bukanlah seorang ketua), dan Taehyung memegang kendali pembuatan powerpioint, sehinggga ia hanya akan terima beres makalah dari anggota lainnya.

Taehyung sudah menyiapkan segala target terbaiknya untuk pagi ini dari kemarin, menyusun segala stragegi agar dapat menampilkan yang terbaik saat presentasi.

Tapi, mungkin karena ia terlalu perfeksionis, terlalu cinta pada keteraturan dalam segala aspek hidupnya, bahkan dalam hal tugas sekalipun, ia ingin sekali mengerahkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.

Jika ada orang yang bertanya untuk apa Taehyung melakukan semua itu, padahal jelaslah terlihat sangat monoton dan kaku, maka Taehyung akan menjawabnya dengan senyuman tipis dan melirih di dalam hati.

Aku ingin menyenangkan diriku sendiri,

Adalah satu hal yang Taehyung inginkan selama ia masih diberi waktu. Adalah satu hal yang ingin sekalk Taehyung rasakan selama ia masih bisa merasakan sakit di dada kirinya. Adalah satu hal yang satu-satunya Taehyung harapkan sebelum ia menutup mata tiba-tiba.

Ia ingin bisa menghargai dirinya sendiri.

Karena selama ini Taehyung hidup bagai dibelenggu jeruji besi. Ia merasa terisolasi, terpenjara karena dirinya sendiri. Karena Taehyung selalu menempatkan target di atas standart orang lain, yang dengan kata lain, tanpa sadar hal itulah yang membuat Taehyung sengsara dan merana sampai saat ini.

Bingung?

Jangankan bingung, Taehyung sendiri kadang tidak memahami bagaimana otaknya itu bisa bekerja. Terlalu rumit, sampai jadi sakit-sakitan.

Ah, dada Taehyung rasanya seperti ditekan kuat. Sesak sekali. Ia terlalu banyak beban pikiran, dan semmua itu  berpengaruh terhadap kesehatannya.

Bagaimana tidak bisa berpikir kalau nyatanya teman yang sudah diberi kepercayaan membuat makalah melakukan tugasnya dengan tidak maksimal.

Kalau boleh berkata, Taehyung akan menyuarakan tidak becus di hadapan wajah temannya.

Tapi, lucunya, mana tega ia melakukan itu? Taehyung bahkan terlalu baik untuk mengasihani seorang penjahat yang telah menyiksa Taehyung sendiri. Taehyung terlalu lemah, dan itulah yang ia benci dari dirinya.

Sebenarnya salah siapa, sih?

Taehyung sudah menaruh kepercayaan tinggi-tinggi beserta harapannya, namun temannya malah mengerjakan tugasnya asal-asalan?


Jawab!



Uh, sesak sekali. Taehyung merutuk tubuhnya yang hari ini sangat lemah dan seolah malas untuk melakukan apa-apa. Tapi, absensi praktikum itu sialnya harus 100% kalau tidak mau UTS atau UAS nanti kena cekal.

Ah, ruwet!

Pikiran Taehyung saja yang terlalu njelimet. Mulai dari tubuh lemah sialannya, teman-teman tidak becusnya, sampai pertanyaan-pertanyaan teman kamar kos di kanan dan kirinya tentang apa dirinya baik-baik saja sekarang, sebab semalam Taehyung mengeluh sakit dada dan kesulitan bernafas.

Haruskah Taehyung titip absen saja pada Jimin hari ini?

Ah, jangan. Itu merepotkan Jimin nantinya.

Tuh, kan, pikiran Taehyung lah yang ribet!

Yasudahlah, mau tidak mau ia harus hadir pagi ini. Sebutir dua butir pereda nyeri semoga membuatnya kuat berjalan tiga puluh menit dari kos ke fakultasnya.

Dan, ah, mungkin moodboosternya pagi ini bisa mengambil alih sakit Taehyung walau hanya sebentar saja.

Yah, setidaknya khayalan ia yang menikah dengan Jeon Jungkook si tampan dan baik hati mampu menenangkan dirinya yang ribut oleh pemikirannya sendiri.

•••


The End













Ya, aku hari ini gaenak badan, tapi ada presentasi.

Benar, itu curhatan aku. Dan benar nyatanya.

Thankyou udah mau baca:) padahal aku ada tugas oceano dan kapita selekta (ngerangkum matkul aver) hari ini, anjirnya dadakan PJ kasih tahu semalem, dan semalem itu aku udah drop banget sampe emak di telpon nangis, aish, ribet.

Bye! Happy Monday!

ANGSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang