Animal Communicator (Hybrid AU)

833 67 0
                                    

Saat itu langitnya jingga cerah, anginnya hangat, sangat nyaman untuk menyeduh teh dan memakan biskuit kelapa. Di jam sore seperti biasanya adalah jam istirahat Taehyung dari pekerjaan yang cukup menguras tenaga untuk di hari itu, karena banyak pasien yang datang ke kliniknya.

Di sampingnya ada Bom, anjing Golden Retriever yang kalem dan manis. Taehyung kadang suka mengelus kepala Bomie dan sesekali juga mengecupinya, bukti betapa ia sayang pada keluarganya itu.

Sore itu terasa sangat tenang dan nyaman, apalagi ada alunan musik Lo-Fi yang mengalun dari speaker ponselnya. Taehyung kerap kali bersantai seperti ini (sembari ditemani Bom tentu saja) untuk sekedar melepas stress dan menyerap energi positif alam dalam diam.

Tapi, ketentraman itu tak berlangsung lama ketika ponselnya berbunyi nyaring tak mau berhenti. Taehyung adalah tipikal orang yang tidak akan membalas pesan atau pun ketika jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Taehyung memang orang yang kaku. Dia akan memberikan porsi masing-masing untuk pekerjaan dan dirinya sendiri, dan di saat inilah, di pukul lima lebih dua puluh tujuh menit ini Taehyung akan berpegang teguh pada pendiriannya sendiri.

Tapi, lama-lama ia kesal juga karena telepon itu tak kunjung berhenti. Sekali berhenti kembali berbunyi, dan terus seperti itu. Seperti tidak akan pernah menyerah untuk menembus benteng pertahanan Taehyung (Taehyung mulai merasa itu adalah sebuah tindakan ofensif), alih-alih berpikiran buruk hendak mengisi pikirannya, Taehyung mengubah itu menjadi pemikiran yang berbeda.

"Sepertinya sangat penting," gumam Taehyung pada diri sendiri, lalu memutuskan untuk melepas segala sentuhannya pada Bom yang tak terganggu dengan itu.

"Hal—"

"A-Apa Anda bisa membantu saya, dokter? Tolong, plis, tolong."

Taehyung menjauhkan ponselnya, suara yang memohon masih keluar dari speakernya walau samar-samar, itu adalah nomer tidak dikenal. Sepertinya pasien.

"Mohon maaf, Tuan. Ini sudah jam istirahat. Jadi, besok saya baru bisa kembali ke kota untuk melakukan pekerjaan saya seperti biasanya di klinik hewan."

"Namaku Yoongi dan aku mendapatkan nomormu dari teman tongkronganku Namjoon. Dia menyarankanku untuk menghubungimu ketika aku menceritakan tentang kondisi anjing kesayanganku yang tidak mau makan dan selalu mencampakkannya. Aku butuh bantuanmu, aku akan bayar berapa pun."

Taehyung melengos, namun tidak menghasilkan suara. Dia hanya membolakan matanya, malas sekali sebenarnya jika jam istirahatnya di ganggu. Tapi, Taehyung sudah di sumpah profesi saat lulus dulu, jadi dia mau tidak mau harus mendedikasikan waktu serta tenaga dan pikiran untuk pekerjaan yang ia pilih sejak saat itu.

"Apa yang bisa saya bantu?" tanya Taehyung sambil membangunkan Bom agar segera masuk ke dalam rumah. Bom yang terbangun dengan senang mengikuti tuannya, ekornya yang berbulu lebat mengibas-ngibas senang.

"Tolong bantu aku untuk berkomunikasi dengan anjingku, kenapa dia melakukan ini. Padahal aku sangat ingin melihatnya sehat dan bahagia."

Oh. Itu.

"Mohon maaf Tuan Yoongi, namun saya sudah lama tidak melakukan komunikasi pada hewan-hewan. Jadi, saya tidak menjamin apakah ini akan berhasil."

"Saya mohon, dokter. Dokter mana pun sudah angkat tangan, dan hanya dokter Taehyung yang jadi rekomendasi satu-satunya yang bisa mengatasi masalah pada anjing saya ini. Saya mohon, bantu saya."

Jadi pilihan terakhir, eh?

"Baiklah, besok saya akan menuju lokasi Anda."

"Dokter ... maaf. Saya butuh dokter sekarang. Anjing saya sedang tidak baik-baik saja sementara besok saya harus melakukan trip ke luar negeri. Saya ingin memastikan apa saja yang ia inginkan dan butuhkan sebelum saya pergi bekerja. Saya ingin membuatnya bahagia."

"Kenapa tidak dititipkan saja di pentitipan hewan, Tuan? Atau ke sanak keluarga?"

"Maaf, dok. Dia dulu saya adopsi dari jalanan. Dia korban bully. Dia tidak mudah berinteraksi. Itulah kenapa saya takut jika ia dititipkan entah nanti dia melukai orang lain atau bisa jadi sebaliknya."

Hah ... hari yang sangat melelahkan.
Dan Taehyung cukup tahu untuk saat jni.

[Continue]

ANGSTWhere stories live. Discover now