43. MIMMY AND DIDDY

Start from the beginning
                                    

"Dy..."

"Tidak nak, daaaaaadd.... Dy"

"Dy"

"Daaaadd... Dy"

"Di... Dy didy... Didy..." ucapnya sambil tertawa kecil dan memainkan tangan kecilnya.

"Iya nak, didy... Itu lebih baik dari pada dy"

"Di... Dy... Didy.... Didy..."

"Aku sangat mencintaimu nak" kata Anna mencium pipi Ezar lama.

"Didy... Mimy... Didy... Mimy..."

×××××

Sore ini, Anna sedang duduk di Taman depan rumah sambil menyuapi Ezar makan sore. Bi Ida dan Mika lebih awal pulang karena pekerjaan rumah sudah selesai semua. Sedangkan bi Hasri sedang berkunjung ke rumah saudaranya.

Sambil menyuapi Ezar makan, sesekali Anna melirik ke arah gerbang tinggi rumah menanti kepulangan Reza.

"Sayang... Enak kan buburnya?" tanya Anna sambil memberikan Ezar air.

Anaknya itu hanya diam sambil menikmati air hangat pemberian sang mommy. Lalu kembali membuka mulut menerima bubur jagungnya.

Suara khas gerbang rumah terdengar terbuka. Anna langsung menoleh dan tersenyum melihat mobil mewah berwarna merah milik Reza memasuki pekarangan rumah. Mobil itu berhenti tepat di depan air mancur. Tak lama sebuah sepatu masih terlihat mengkilap turun dari mobil dan tak lama, tubuh menjulang tinggi Reza keluar dari mobil sambil menenteng sebuah tas kerjanya. Ia melihat Anna tersenyum manis padanya sedang menyuapi Ezar makan sore.

"Kau terlihat lelah" ucap Anna.

"Memang selalu begitu" sahutnya.

Reza berjalan mendekat ke arah troly bayi dan mengintip Ezar yang sedang menatap langit biru dengan kaki dan tangan terus bergerak-gerak.

Reza tersenyum.

Beban kerjanya seketika menghilang begitu saja melihat sang Putra kesayangannya ikut tersenyum melihat kedatangan dirinya.

"Hai sayang... Apa kau rindu daddy?" Reza mencium kedua pipi lalu perut Ezar hingga ia tertawa khas bayi kecil yang sedang geli.

Lalu Reza kembali menatap Anna.
"Aku masuk dulu ya" Reza ingin masuk dan mandi lalu barulah ia bisa bermain bersama Ezar.

Reza berjalan pergi. Tapi beberapa langkah ia berjalan. Langkah Reza terhenti saat mendengarkan sebuah suara lucu menggemaskan.

"Di... Ddy..." langkahnya seketika terhenti dan menoleh ke arah Anna yang tengah menatapnya pula.

"Apa dia memanggilku? Diddy?"

Anna tersenyum sambil mengangguk.
Reza menjatuhkan tasnya ke lantai Batu itu dan langsung mengambil Ezar dari dalam troly bayi. Reza mengangkat tinggi-tinggi tubuh anaknya itu sambil tersenyum lebar. Membawanya berputar-putar beberapa kali sebelum memeluk tubuhnya dengan penuh Kasih. Anna sampai tertegun melihat sikap Reza yang benar-benar tidak seperti biasanya. Ia mengelus kepala dan punggung bayinya yang sedang beranjak balita itu.

Bahagia bukan main saat anak yang sangat di sayanginya memanggilnya dengan sebutan "diddy" dengan suara yang lucu dan sangat menggemaskan.
"Di... Ddy di... Dy" ucap Ezar berkali-kali sambil meraba pipi sang daddy dengan tangan mungilnya. Reza memejamkan matanya seolah merasakan kelembutan tangan mungil anaknya itu menyentuh pipinya. Lalu bergumam...

"Aku sangat menyayangimu Ezaron, jagoanku, pangeran kecilku" gumamnya kembali mencium bibir dan pipi Ezar. Lalu ia tak sengaja melirik Anna yang ternyata sedari tadi terus menatapnya dengan Ezar.
"Aku sangat bahagia" bisiknya.

Child For HusbWhere stories live. Discover now