Hujan Januari (COMPLETED)

Hujan 13|☔💧

Malam ini semua tugas kuselesaikan, lelah rasanya badanku.

Sampai malam pukul 00.00 akhirnya aku bisa merebahkan tubuhku ini. Hal yang menjengkelkan pagi ini aku masih sekolah. Bukan menjengkelkan sih, tapi aku belum siap dengan segala tugas sekolahku.  Bagaimana dengan tugas sekolahku yang masih ada beberapa yang belum terkerjakan.

"Ahh..besok aku tanyakan Afero atau Siska, kalau ketemu sih! sekarang aku harus tidur keburu pagi"  gumamku.

Kutarik selimut dengan manja,kumatikan lampuku.
Eh ralat, nggak manja deng hhe😂

"Argghh.....good night"  pelanku.

☔☔☔

Ditemani suara burung berkicau dan hiruk pikuk suasana perkampungan. Kumenapakan kakiku dijalan setapak. Rasa gelisah dengan waktu yang terus berputar hingga bunyinya disetiap detik terdengar ditelingaku. Aku berjalan secara cepat, hingga sampailah dihalte bis.

"Aduh..mana ya bisnya??jangan sampai Afero melihatku.." gumamku dengan menggaruk garuk rambut pirang yang padahal tak terasa gatal sama sekali.

Dan memang rezeki gak kemana, bis pun datang. Aku masuk dan duduk.

Namun setelah beberapa menit duduk, tiba-tiba ada seorang cowok berseragam sama yang kukenakan. Eh taunya dia Fero, eh pakek nyender dipundakku. Sumpah bikin gue deg-deg an.

"Fer.. kok disini? Kok kamu naik bus? aku mencoba bertanya.

"Iya, aku pengen nemenin kamu aja"

Ya ampun Afero masih nyaman dengan senderan dipundakku, ini justru membuatku benar-benar salah tingkah dan aku memang gerogi.
Kuputuskan untuk berdiri. Dan akhirnya Fero melepaskan senderannya.

"Fer, minggir.. Aku mo pulang" pamitku.

"Kok pulang? Wah nih anak mo bolos lagi"

"Nggak bolos"

"Terus? "

"Ya ampun, gak mungkin donk kalau aku bilang.. Aku gerogi dekatmu" pikirku dalam hati.