Hujan 11 |☔💜

1K 72 3
                                    

Heiii...  Masih stay kan buat gue,  eh buat tulisan sederhana gue  🙋

Selalu ready ya  😍
Jangan lupa kasih komen di bawah ini,  gimana buat rangkaian katanya.

Jangan dinilai dalam hati doang,  ungkapin.. Biar kalau jelek atau salah aku tau sisi buruknya  😊


Tiba-tiba handphoneku berdering.Rupanya Afero menelponku.

Rupanya Afero menelponku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hallo...."
Namun tak terdengar pun suara Afero.

"Fer.. Kamu gak kenapa napa kan? Fer..Afero, jangan bercanda deh, aku khawatir sama kamu. Ntar kamu kenapa -napa, hey..ngomong! Auk ah gelap" ucapku dengan greget.

"Yaudahlah Fer, aku sebel"  gerutuku secara gemas.

"Mulai sekarang kita putus, gak usah hubungin aku lagi" ancamku yang padahal kami belum jadian, di tembak aja belum kok udah mau putus.

Namun masih saja Afero diam, bahkan kami diam meskipun panggilan masih Aktif dan 6 detik kemudian....

"Cie khawatirin anak orang nih ya?" ucapnya dengan nada senang.

"Btw, kamu tadi bilang putus? Kode nih buat cepat-cepat nembak kamu kan!!" goda Afero yang masih dalam panggilan telepon.

Aku justru diam dan telepon kumatikan. Karna aku begitu sebal bangett.
Tuh orang emang rese' abis.

*tuttttt

"Hufff, Afero itu nyebelinnnnnnnnnnn" teriakku kesal.

Tiba tiba ada yang menutup mataku. Jantungku berdebar kencang, seakan saat itu aku bingung mau ngapain selain teriak. Tidak nalar jika yang menutup mataku adalah ibu. Karena ibu sudah berada di pasar , apalagi tidak mungkin jika ini Almarhum Ayah.

Masa pagi-pagi kayak gini udah di apelin syetan.

"Tolonggg....... Ini siapa? " teriakku dengan memukul telapak tangannya yang menutupi mataku.

Seketika itu justru ketawa, didengar dari suara gelak tawanya tak asing lagi, seperti Afero. Telapak tangannya pun dilepaskan.
Kutengok, dan memang ternyata pelaku itu Afero. Aku justru diam dan Afero masih puas tertawa.

Afero bahkan ngejitak kening gue.

"Sakit tau!! " celetukku.

Aku pun membalasnya dengan cubitan hots di lengannya.

"Emt..lucu? lucu?"  ucapku dengan mengernyitkan dahi. Sedangkan Afero menahan rasa cubitan hots dariku yang membuat seketika tawaku meledak.

"Iya..dari tadi aku amati kamu begitu menggemaskan" ucapnya serasa kesakitan.

"Ow....jadi dari tadi kamu ngintip aku? Oh kamu ngefans? Kamu mau minta tanda tanganku atau mau foto bareng, ayolah..nggak usah malu-malu"  cerewetku yang tak bisa dikendalikan.

Hujan Januari (COMPLETED)Where stories live. Discover now