Hujan 1| 💕☔

4.7K 199 45
                                    

Ini cerita gue..... 🙆
Perhatian! Gambar hanya pemanis biar bisa bayangin pembaca :v


________________________________

"Ada yang lebih misterius dari
sosok hantu?
Apa itu?
Cowok yang gak ngasih kode namun hanya ngasih harapan"
_Hujan Nandira.

________________________________


________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Malam itu, suasana begitu mencengkam. Ditemani derasnya hujan yang mengguyur atap rumah. Angin yang berhembus , hingga tirai jendela kamarku menari, ditemani cahaya lilin yang apinya mulai demi sedikit menari bersama hembusan angin, tak ada suara apapun hanya rintik hujan yang kudengar, benar-benar sepi tak ada suara makhluk manusia. Lenyap ditelan keheningan malam.

Ets ini bukan cerita hantu, hhe 😂

"Haduh, pakek acara mati lampu lagi. Ini pasti gegara hujan 3 hari semalam yang gak berhenti-henti. Mungkin akibatnya Kabel listrik konslet..kalik yak? Bulan Januari ternyata masih musim penghujan,huh! " keluhku berusaha menebak.

Kulihat langit melalui kaca jendela kamar, rupanya diam membisu, tak memberikan isyarat kata sedikit pun.
Malam ini betul-betul sepi, dan yang lebih menyeramkan lagi yaitu tugas ekonomi ku pun tak kunjung selesai.

Kubaringkan tubuhku di keranjang kamar. Kulihat notif whatsapp ku yang penuh dengan pesan chat. Rupanya grub Kelasku pada sibuk ngomongin tugas ekonomi yang belum selesai gegara padam lampunya. Padahal gurunya killer bingit.

Ngomong-ngomong kok bisa dibilang killer? Ya jelas dong, masa disuruh buat catatan setebal lks, nulis dikertas folio tiap pelajaran tanpa dapat penjelasan materi, kalau ada materi baru ya ditulis. Mungkin dia pikir zaman ini zaman batu kalik yak. Padahal mesin fotocopy udah banyak, mesin print juga udah dikeluarin.
Ewo, kok jadi ngomongin guru ku?

Btw jurusan kelasnya IPA kok ada ekonomi? Heem, ekonomi itu mapel peminatan.

Btw jurusan kelasnya IPA kok ada ekonomi? Heem, ekonomi itu mapel peminatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eh selain dari chat grub kelas, ada chat dari Afero Aditama. Biasa dia nanyain besok aku masuk sekolah apa bolos, hhe. Btw Afero Aditama siapa itu? Ya dia adalah sosok cowok yang penuh misterius. Tapi maksudku misterius bukan dia itu kek hantu. Namun Dibilang deket? iya. Perhatian? banget. Eh tapi ? cuma temen, hehe.
Ya dia itulah yang termasuk bagian dari komensalisme hidupku.

Apalagi kalau kita ketemu, bawaan nya tuh kayak kucing sama tikus. Meskipun disatu sisi kita saling dekat. Ya kalau ketemu sih, momen yang paling indah ya berantem. Aku kan hobby ngisengin orang, sekali diisengin akunya lansung marah koar-koar.

"Huuuuuammm..ngantuk! Tapi sayang belum pengen tidur" ucapku dengan menguap.

Ditengah menguap, aku menghempaskan badanku kekasur. Membayangkan sebuah kisah satu tahun lalu. Dimana Afero mengukir janji untukku lewat pesan Whatsaap. Dan jujur ya? Tuh pesan ku screenshout dan masih ada digaleri ponsel ku. Dia janji bakal ngelindungin diriku dan bakal selalu hadir dikehidupanku, menjadi teman hidupnya selamanya.

Teman hidup? Selamanya?
Bolehkah menjadi Pendamping hidupnya?
Ahh pertanyaan apa ini ,
Kita ini ya cuma musuh mesra .

*
Kring..kring..kring..kring..kring..kring.

Seluruh sudut kamar ini hanya terdengar dering notif alarm.

"Uuuhhhh hh" menguapku dengan mencoba membuka mata.

"Hlo udah pagi to? gaswat- gaswat darurat ini, tugas ekonomiku belum selesai pakek acara ketiduran lagi. Haduh puyeng dah kepalaku" teriak cemasku disertai garukan kepala serasa punya kutu, padahal nggak.

"Sial bolpenku tinggal menipis lagi"  Aku mendengus sebal.

Aku hanya bisa cemas dan pasrah akan kenyataan siang ini nantinya. Mau dihukum atau diketawain satu kelas gak gue urus, ngurus badan aja masih kurus apalagi ngurus ekonomi.

Pagi ini matahari tak memberikan sepenuhnya pancaran sinarnya. Suasana rumah begitu sepi. Udah kayak suasana hidup ditengah hutan. Ayah rupanya sudah pergi narik angkutan dan ibu sudah sibuk didepan pasar berjualan gorengan kecil yang penuh cita rasa. Dan aku sendiri dirumah, maklum cuma anak tunggal. Tapi sih kalau ibu beranak lagi. Aku tidak mau, aku tidak mau kegiatan sehari-hariku jadi baby sister. Wkwkkwk 😋😴😂







🔰

Ayo next ......😎
Jangan lupa vote, saran dan kritik cerita ini..
Aku tunggu 💜

Hujan Januari (COMPLETED)Where stories live. Discover now