"Sini sayang, mendekat pada appa, kita mandi," bujuk Sehun pada Xiumin yang asyik dengan bebek mainannya.

Bukannya mendekat, Xiumin malah mencipratkan air dari bathub pada Sehun hingga sebagian wajah dan baju yang dipakainya menjadi basah. Lalisa yang melihat itu tertawa terbahak-bahak, begitu juga ketiga anak mereka, mereka menertawakan ayahnya sendiri.

"Xiumin, kau nakal pada appa eoh," ucap Sehun dengan bibir yang cemberut.

Xiumin hanya menyengir pada Sehun, menampilkan deretan gigi susunya yang masih nampak kecil.

"Chen, kau sudah. Sekarang giliranmu, Suho. Mendekatlah pada eomma," bujuk Lalisa.

Tidaklah sulit bagi Lalisa untuk mengajak anak-anaknya mandi, beberapa detik setelah disuruh Suho segera mendekatinya dan menikmati sentuhan lembut ibunya ketika menyabuni dan memandikannya.

"Tchuu ... Eommah, Ciumin ... Appahh"

"Ne? Apa chagi? Ada apa dengan Xiumin dan appa?" sahut Lalisa menjawab perkataan Suho.

Saat melihat Xiumin dan Sehun di sisi lain bathub, ternyata mereka berdua sibuk menumpahkan shampo milik si kembar. Bukan. Yang menumpahkan sebenarnya Xiumin, Sehun hanya mencoba membersihkannya dengan menambahkan air ke atas shampo tersebut hingga lantai kamar mandi menjadi licin.

"Sehun! Aigo, kenapa kau malah membuat kekacauan di sini?" omel Lalisa kesal.

"Mwo? Aku mencoba membersihkannya, tadi Xiumin menumpahkannya ke lantai," balas Sehun santai.

"Tapi itu malah membuat lantainya menjadi licin Sehun. Bagaimana kalau misalnya salah satu dari si kembar jatuh terpeleset di sana? Atau bahkan kau? Malah bisa jadi aku yang terpeleset," rutuk Lalisa.

"Sudah, lebih baik kau menunggu saja di sana." Lalisa menunjuk sebuah kursi kecil tempat biasanya anak-anak mereka duduk.

"Tapi tadi kau menyuruhku untuk membantu ...."

"Sudah, lebih baik kau duduk saja. Biar aku yang memandikan Suho dan Xiumin," tukas Lalisa.

Sehun mengerucutkan bibirnya kesal lalu berjalan ke arah kursi kecil tersebut dan duduk disana memperhatikan Lalisa yang sibuk memandikan tiga anaknya, wanita selalu benar, dasar ibu-ibu, batinnya.

Sementara Xiumin, Suho dan Chen terkikik melihat ayah mereka.

Beberapa saat kemudian, Lalisa selesai memandikan ketiga anak kembarnya. Lalu menggendong mereka ke kamar untuk memakai pakaian. Lisa menggendong Suho sementara Sehun menggendong Chen dan Xiumin.

"Selesai!" pekik Lalisa setelah memakaikan pakaian pada ketiga anaknya tersebut.

Ia dan Sehun kemudian mendiamkan tiga kembaran tersebut untuk bermain di bawah lantai yang dilapisi dengan karpet lembut agar mereka bertiga tidak cedera saat sedang bermain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia dan Sehun kemudian mendiamkan tiga kembaran tersebut untuk bermain di bawah lantai yang dilapisi dengan karpet lembut agar mereka bertiga tidak cedera saat sedang bermain. Sementara Lalisa dan Sehun duduk pada sofa memperhatikan mereka.

"Akhirnya, ternyata memandikan mereka membutuhkan tenaga yang tidak sedikit ya. Aku salut padamu yang setiap hari harus mengurus mereka bertiga dan menyiapkan semua keperluanku juga. Belum lagi kau harus mengurus butikmu. Kau memang ibu dan istri yang hebat," ujar Sehun tulus.

Lalisa tersenyum. "Terima kasih untuk pujiannya."

Sehun memeluk pundak Lalisa dan menggesekkan hidungnya pada hidung mancung Lalisa dengan gemas.

"Mereka semua sudah mandi, sekarang bagaimana kalau kita berdua yang mandi, hm?" ucap Sehun sambil menaikturunkan kedua alisnya.

Lalisa menjauhkan wajah Sehun dari hadapannya. "Kau saja yang mandi, aku masih harus membuat sarapan."

"Eoh, nanti saja membuatnya. Setiap hari kau selalu mengurus si kembar, kau jarang sekali menyisihkan waktu untukku."

"Jangan manja seperti itu, kau seharusnya lebih mengerti jika ketiga anakku masih membutuhkan perhatian yang lebih."

"Hei, mereka juga anakku."

"Tidak. Mereka anakku, aku yang mengandungnya."

"Aku yang membantumu untuk mengandungnya."

Lalisa mendelik, sedangkan Sehun terkekeh geli. Tanpa aba-aba, Sehun lalu membawa Lalisa ke kamar mandi dengan gaya bridal. Tidak menghiraukan ocehan Lalisa yang memaksa untuk turun.

"Sudah, jangan menolak. Kita juga harus mempunyai quality time."

"Aigo, Sehun. Lalu siapa yang menjaga anak-anak," gerutu Lalisa.

"Mereka tidak akan kemana-mana, tenanglah. Mereka mengerti jika eomma dan appa mereka sedang bersenang-senang dan menikmati waktu berdua saja."

"Sehun!!!"

Sementara itu, pada karpet berbulu di bawah lantai ....

"Eommahh? Appahhh? Jigheum eodiyahh?" ucap Xiumin, Chen dan Suho bersamaan, mencari keberadaan kedua orang tuanya. Namun nihil, mereka tidak terlihat di semua sudut kamar.

***

Aku tahu nama anak hunlis gak banget😅 gatau lg mau ngasih nama apa, hope u like this chapter☺

Gomawo❤

A/n:
Akhirnya selesai republish SeLisa, wkwk
Jangan lupa baca ceritaku yang lain yaa, gomawo🌻

SeLisa [END]Where stories live. Discover now