EPILOG

1.7K 170 8
                                    

Happy reading

***

Lalisa menatap Sehun dengan tajam. Mengisyaratkan padanya untuk mengatakan sesuatu pada keempat orang tua yang berada dalam satu ruangan bersama mereka berdua.

Di sana—di apartemen Sehun dan Lalisa—ada Jae Hwa dan Kyung Soon—orang tua Sehun—serta Hyun Gun dan Hye Rin—orang tua Lalisa, keempat orang tua tersebut masih menunggu kalimat yang akan dilontarkan oleh anak dan menantu mereka.

Sehun masih diam, memikirkan bagaimana dia akan mengatakan semuanya pada kedua orang tua serta mertuanya. Sementara Lalisa masih setia menatapnya dengan tajam, seolah dia tidak merasakan apapun yang dipikirkan oleh Sehun untuk menceritakan sebuah rahasia yang harus mereka berdua ungkapkan.

"Ini sudah lima belas menit berlalu, dan kalian masih saling diam tanpa ada satu pun yang akan memulai pembicaraan. Sebenarnya kami berempat disuruh mendengar kalimat seperti apa, hingga menunggu selama ini?" Hyun Gun—ayah Lalisa berkata mewakili tiga orang tua lainnya.

Kyung Soon mengangguk. "Kami sudah tidak sabar, apa kalian mau orang tua seperti kami mati penasaran hanya karena menunggu sepatah dua patah kalimat yang tidak kunjung dikatakan."

Lalisa tersenyum kikuk, ia lalu menyikut perut Sehun yang duduk di sampingnya. Memberi kode sekali lagi agar cepat bicara dan mengungkapkan semuanya.

"Jika kalian saling menyikut dan bertatapan seperti itu, hal tersebut tidak akan sampai ke telinga kami semua," gerutu Hye Rin.

Sehun menarik napas dalam-dalam, mungkin ini sudah saatnya ia mengatakan semuanya. Empat bulan sudah ia dan Lalisa menyembunyikan hal ini dari kedua orang tua mereka masing-masing.

"Ehm ... Sebenarnya, Lalisa sekarang tengah ... hamil."

"MWO!?"

"Kandungannya kembar, dan sudah berjalan empat bulan."

"JINJJA!?"

Lalisa menyeringai melihat reaksi yang terlihat kentara pada wajah orang tua dan mertuanya. Ini memang kabar bahagia, namun mereka terlalu kentara dalam mengekspresikannya.

Kedua orang tua mereka tidak tahu soal kehamilan Lalisa karena baik Sehun maupun Lalisa belum memberitahukannya. Perut buncit Lalisa juga tidak terlihat oleh mereka karena saat ini Lalisa memakai dress yang sangat longgar serta hoodie sehingga mampu menutupi perutnya. Meski baru empat bulan, tapi perut Lalisa sudah lebih besar dibandingkan ukuran kehamilan pada umumnya, karena ia mengandung anak kembar.

"Aigo, kenapa kalian baru memberitahu kabar gembira ini pada kami sekarang?" protes Jae Hwa.

Sehun mengerucutkan bibirnya. "Kalian semua selalu sibuk dalam pekerjaan masing-masing. Atau kalian selalu saja menghabiskan waktu untuk bermesraan bersama, padahal sudah sama-sama tua," balas Sehun sambil memelankan suaranya pada kalimat terakhir yang ia ucapkan.

Kyung Soon menyipitkan matanya. "Aku mendengar ucapanmu Sehun," dengusnya.

Sehun tersenyum kikuk, sementara Lalisa terkekeh geli.

"Dan kau, Lisa. Apa kakakmu tahu mengetahui hal ini?" tanya Hye Rin.

Lalisa mengangguk pelan, takut akan reaksi yang akan diberikan oleh ibunya.

"Omo! Kalian berdua memang berniat menyembunyikan ini dari kami, eoh."

"Tidak! Bukan begitu maksud kami, kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya," sergah Sehun.

SeLisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang