SEMBILAN BELAS

1.5K 193 36
                                    

Happy reading

***

Lalisa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk kimono. Biasanya, dia akan keluar dengan menggunakan pakaian langsung. Namun kali ini tidak ada Sehun, jadi Lalisa keluar menggunakan handuk saja.

Lisa berjalan ke arah lemari, memilah baju yang akan dipakainya hari ini. Setelahnya, dia menyimpan baju itu di atas tempat tidur. Namun, perhatiannya teralihkan saat Lisa melihat ada seikat bunga yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidurnya.

Lalisa mengambil bunga tersebut. Tanpa sadar sebuah senyuman terbit di wajahnya. Lalisa menyimpan kembali bunga tersebut dan segera mengenakan pakaiannya.

Setelah memakai pakaian, Lalisa keluar dari kamar sambil membawa bunga yang tadi ditemukannya. Saat Lalisa melewati ruang tengah, dilihatnya Sehun sedang duduk di sofa sambil menonton televisi yang menayangkan film kartun.

"Kau sudah pulang?" tanya Lalisa.

Sehun menoleh, lalu tersenyum sumringah saat melihat Lalisa. Sehun bangkit dari kursi dan berjalan menghampiri Lalisa, lalu berhenti tepat di hadapannya.

Tiba-tiba, Sehun memeluk Lalisa dengan erat tanpa aba-aba. Pipi Lalisa sudah dipastikan memerah saat ini. Perlakuan Sehun yang mendadak seperti ini selalu berdampak buruk pada Lalisa. Contohnya seperti detak jantung Lalisa yang berdetak dengan kencang dan tidak beraturan.

 Contohnya seperti detak jantung Lalisa yang berdetak dengan kencang dan tidak beraturan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"S-sehun, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku."

"Maafkan aku Lisa, semalam aku membiarkanmu sendirian di apartemen. Maafkan aku," ungkap Sehun penuh penyesalan.

"Ti-tidak apa-apa Sehun. Sekarang, cepat lepaskan aku," mohon Lalisa.

Sehun menggeleng pelan tepat di ceruk leher Lalisa, itu membuat Lalisa geli.

"Peluk aku terlebih dahulu," pinta Sehun dengan suara manja.

"Hah!?"

"Peluk aku Lisa, baru aku akan melepaskan pelukanku," jelas Sehun.

Lalisa menghembuskan napasnya pasrah, akhirnya dengan terpaksa ia membalas pelukan Sehun. Dan kini detak jantungnya malah bertambah cepat.

Setelah beberapa detik kemudian, akhirnya Sehun melepaskan pelukannya pada Lalisa. "Kau memaafkanku kan, Lisa?" tanya Sehun memastikan.

"Iya." Lalisa mengangguk.

Sehun tersenyum senang, lalu dahinya mengernyit saat melihat bunga yang dipegang oleh Lalisa.

"Aku kira kau tidak akan menemukannya," ujar Sehun.

Kedua alis Lalisa naik, matanya memandang wajah Sehun bingung. "Menemukan apa?"

Sehun menunjuk bunga yang ada di genggaman Lalisa, kemudian tersenyum menggoda. "Sepertinya kau senang sekali mendapatkan bunga dariku."

Mata Lalisa membulat, dia kemudian mengangkat bunga itu dan menunjukkannya pada Sehun.

SeLisa [END]Where stories live. Discover now