DUA PULUH SATU

1.5K 198 18
                                    

Happy reading

***

Jennie membalas pelukan Sehun lebih erat, seolah dia tahu jika Sehun tidak akan lebih lama bersamanya.

***

Kai meminum soju pada gelas terakhirnya, dia sedang duduk pada meja bar di club yang sama dengan Jennie.

Saat Kai pulang dari apartemen Jennie, dia segera pergi ke rumah sakit untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter. Namun saat Kai ingin kembali menengok Jennie di apartemennya, Jennie sudah tidak ada di sana. Jadi Kai mencoba mencari Jennie ke club tempatnya bekerja, lalu dia melihat Jennie sedang duduk dengan Sehun. Kai pun memutuskan untuk memperhatikan mereka dari jauh.

Kai masih memperhatikan keduanya yang kini saling berhadapan dan berbicara satu sama lain, meskipun kelihatannya Jennie yang lebih banyak bicara.

Sampai Jennie menangis, Kai tidak beranjak dari tempatnya meskipun dia ingin sekali menghampirinya dan memberi Sehun pelajaran.

Sehun pada akhirnya memeluk Jennie selama beberapa saat sampai akhirnya dia melepaskannya. Kai lalu membayar minumannya dan beranjak keluar dari club.

***

Sehun melepaskan pelukannya pada Jennie, lalu kembali mengusap pipinya dari sisa-sia air mata. Jennie sudah tidak menangis lagi sekarang.

"Maaf Jennie, aku tidak bisa. Aku harap kau bisa melupakanku, kau tidak bisa selamanya bergantung padaku," ucap Sehun.

"Maafkan jika selama ini sikapku membuatmu terlalu berharap. Aku minta maaf jika aku tidak bisa membalas perasaanmu, masih ada di luaran sana pria yang lebih baik dariku," lanjutnya.

"Apa karena ada wanita lain?" tebak Jennie. "Aku melihatmu dengan seorang wanita saat di pasar malam," timpalnya.

Pasti dia melihatku dengan Lalisa. Batin Sehun

"Nanti, aku akan menjelaskan yang sebenarnya padamu. Aku harap kau tidak akan terkejut."

Jennie mengernyit bingung. "Kenapa tidak sekarang, berarti benar kan apa yang aku lihat?"

Sehun menggeleng. "Nanti kau akan mengetahuinya, dan cobalah untuk melupakanku pelan-pelan."

Jennie mengangguk pasrah. "Aku akan mencobanya."

Sehun tersenyum tulus pada Jennie, kemudian dia memegang kedua jemari Jennie dan mengecupnya sekilas.

"Sekali lagi maafkan aku, Jennie."

Jennie tersenyum paksa pada Sehun, dia memandangnya lekat-lekat hingga Sehun keluar dari club meninggalkan Jennie sendirian.

***

Kai menghadang langkah Sehun tepat saat dia keluar dari club.

Sehun mendengus kasar. "Apa lagi sekarang?" tanyanya ketus.

"Jika kau berniat mempermainkan Jennie, lebih baik jauhi dia dan jelaskan yang sebenarnya," ucap Kai.

SeLisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang